Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

[Kompasianival 2015] Ngglundhung Tiada Akhir

16 Desember 2015   12:21 Diperbarui: 16 Desember 2015   12:21 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah kehebohan di tengah cerianya sinar matahari, maka kesempatan ngadem datang juga, ngglundhunglah saya di booth PK yang sudah digelari karpet cantik bersahaja ala bunselsa. Tak lama kemudian datanglah punggawa KYB yang berkeliling mencari mangsa untuk diwawacanda. Mbak Uni Dessy juragan jengki dan Oom-oom berambut gondrong coret bernama keren Babeh Helmi datang ke booth, mbak yayat juragan knalpot ampek anem gak ikut rombongan,mungkin sedang moles motor pas itu.Dengan pertanyaan dan jawaban yang sama-sama absurd kami pun ngakak dan bully-bullyan. Saat itu kumendan kenthir Ngkong ragile sudah datang hingga membuat situasi menjadi lebih ora nggenah.

[caption caption="masih pada seger"]

[/caption]

Satu persatu kawan silih berganti, ada afriska, bunga ilalang, teh lilih, ci kim foeng, mbak maria, pak dan bu Tjip, Daeng Armand, Yos Mo, RDP dan kita masih saja berhahahihi, ora jelas pokoknya. Dan pas lewat fiksiana koq ternyata ada penampakan mbak-mbak seksi, woo ternyata itu mak langit, akhirnya ketemu juga penampakannya, trnyata bliyo punya wajah ndak cuman punggung wekekeke.

***

Akhirnya sore tiba, keceriaan pun harus segera diakhiri. Embuh saya sudah nggambleh sepanjang apa hari itu, pokoknya maturnuwun terimakasih buat semua yang sudah mau ketemu dan guyon bareng saya. Sebagai kompasianer veteran yang lama ndak aktif, saya sungguh bangga dan bahagia masih bisa ketemu rekan kompasianer, sampai saya ndak peduli lagi dengan acara yang berlangsung di panggung utama. Eh tapi memang panggung utama ndak gitu ramai dan hingar bingar seperti biasa, banyak kursi yang kosong, padahal narasumbernya yo keren-keren. Mungkin para peserta sudah lelah dengerin orang ngomong dan lebih memilih ngariung bareng komunitas walau harus berpanas dan hujan-hujanan. Ahh menjadi manusia yang bersahaja memang lebih menyenangkan koq.

[caption caption="yang tengah ngaku2, berkat dialah kedua kompasianer di samping kiri dan kanan jadi menang"]

[/caption]

Akhirnya saya ucapkan selamat kepada seluruh pemenang kompasianer ter-ter an, semoga tetap semangat berkarya dan memberi inspirasi kepada semuanya, jangan ngilang karena kutukan kompasiana ya hehe. Buat yang sedang silang pendapat dan (lagi-lagi) terpecah karena masalah undangan maem-maem sama pak presiden, sudahlah oom tante, daripada ngabisin energy berantem mending nonton bareng sama saya.

[caption caption="jadi sebenere yang menang siapa, koq ada penampakan kong ragile segala wakakaka"]

[/caption]

Oh ya kelupaan, selamat buat admin dan seluruh panitia yang sudah sangat sukses menyelenggarakan hajatan kompasianival 2015, hal ini terbukti dengan meriahnya acara pemberian penghargaan ke kompasianer pemenang yang hampir semuanya justru diwakili oleh orang lain. Bukti kemeriahan apalagi yang sanggup njenengan sangkal kalau kaya gini?

Jadi ingat sebuah kalimat sakti yang pernah diucap salah satu petinggi, kalau  ndak suka disini  yasudah sana pergiii, ndak sah nyinyir2…hahahaha

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun