Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Planet Kenthir ; Dulu, Kini dan Nanti [39++]

18 Oktober 2015   19:16 Diperbarui: 18 Oktober 2015   19:16 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Buat postingan donk ndak, kan planet kenthir mau ulang tahun, atau kita buat event aja gimana?” begitulah sebuah kalimat yang notabene memiliki level kewarasan yang lumayan karena dikeluarkan oleh manusia tidak waras.

 

Setelah dirasakan dengan hati yang tanpa prasangka, saya koq pingin ketawa sendiri dengan wacana yang dilontarkan kawan-kawan gendheng saya. Lha gimana enggak, ini kita lagi ngomongin planet kenthir di kompasiana, emang planet kenthir itu apa? Kalau dimata para penghuninya sih PK (bukan PK yang itu) ibarat tempat nyaman dan menyenangkan buat glundhang glundhung mewadahi ide-ide yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh para priyayi pinter dan waras lainnya.

 

Lha tapi buat kompasiana, planet kenthir jelas hanya seonggok komunitas sempalan yang diangap klilip semata, ndak berguna karena ndak bisa menghasilkan profit dan benefit. Hahahaha sampai disini sudah ada yang tersinggung? Wadhuh belum ya, baiklah saya lanjutkan lagi

 

Ingatan saya tarik mundur ke acara gathering komunitas di kompasiana, entah bulan berapa saya agak lupa, pokoknya disitu semua komunitas yang bernaung di dalam wadah rumah sehat -sehat-sehat saja kan kompasiana?- dikumpulkan, eh tepatnya admin-admin komunitas saja sih, karena akan butuh GBK kalau untuk menampung semua anggota komunitas kompasiana yang jumlahnya warbiyasahh banyaknya ini, terbesar di seluruh Indonesia je.

 

Nah Planet Kenthir tentu saja tanpa diragukan lagi tidak masuk dalam jajaran komunitas yang diajak gathering, ketika ada saran untuk menghidupkan kembali dengan membuat event atau apalah apalah biar komunitas ini diakui saya sih hanya sanggup nolak hahaha, ini jelas misi yang tidak sesuai dengan tujuan dasar didirikannya PK, anggotanya saja sudah nggak ada yang waras mana bisa diajak berkomunitas dengan standar operasional dan prosedur yang ribet ndakik-ndakik dan bikin mumet kepala, yang mengatur dari pengertian, hak dan kewajiban, visi misi dan entahlah lainnya yang saya yakin tidak akan sanggup dilakoni oleh Planet Kenthir.

 

Gimana? Sudah ada yang mau ngamuk? Sebentar tak lanjutin dulu mumpung belum ngglundhung

 

Bukannya saya meragukan kemampuan para anggota PK, tapi menurut otak saya yang kurang sesendok ini, aturan baku dan ketat itu tidak cocok untuk PK yang orangnya penganut paham bebas tak terbatas karena tidak waras. Lha wong jaman Kompasianival 2012 , dimana komunitas belum diikat dalam ketentuan baku saja nama planet kenthir sudah pingin dicoret dari daftar peserta, yach mungkin banyak yang gerah atau entahlah, ndak baiklah kalau saya ceritakan disini, tapi untung dulu itu ada admin kece yang baik hati sehingga di detik-detik terakhir si cicak kadal itu bisa nangkring juga dan punya booth tepat di hadapan pintu masuk, sungguh sangat keren dan terhormat hahahaha

 

Kembali lagi ke Ultah PK yang katanya 22 Oktober, saya sih ndak percaya sebenarnya siapa juga yang ngawur menetapkan tanggal itu hahaha. Saya ucapkan selamat bukan slamet, karena itu sudah patennya pak Bain onthel yang selalu membuat saya salut dengan postingannya, makasih buat kakak Gori merah yang lagi bangga-bangganya dengan gelar taikebo ,yang sudah membuat PK kembali hingar binger, oom chubby arke yang konsisten dengan sempak kegendhengannya walaupun kalau pas kumat cerdas saya jadi sebel, founding fathernya engkong yang entah kemenong-menong ndak pernah nongol dan smua penghuni planet, emakku mak ngerot, oom elang, andee lumba, oom wepong, penyair kenthir oom hamzet, bun selsa, hawa, sanchai, bung opix, depe, oom wagince, oom dok posma, oom AA bekantan yang selalu nangkring di pohon, oom tante kondo, dek cipi mangap,maskolisa, chef youly, oom abal, mbak tyaz, bu lurah mam yas, alf dudul, mak rave, deuh sapa lagi ya koq demensia saya kambuh.

Buat yang namanya belum saya tulis bisa ferotes langsung nanti di komen yak, maklum namanya juga orang kenthir yang nulis, pokoknya pesan buat kalian jangan pernah waras, karena kalian lebih kece kalau lagi kenthir hahaha, biarkanlah planet kenthir seperti ini adanya, biarkan Planet kenthir seperti spora bakteri anthraks yang tetap hidup lama bertahan dan sewaktu-waktu menimbulkan wabah di saat yang tak terduga. Jika memang nama kita ndak terpatri dalam prasasti kompasiana, percayalah itu bukan karena planet kenthir tidak layak, tapi itu semata-mata karena tidak ndaftar dan tidak taat aturan hahahha, dikepruk rame-rame.

 

Akhir kata, semoga postingan ini tidak dibanned oom tante admin walaupun menyuguhkan gambar yang senonoh, sekian tulisan yang sangat waras dan tanpa fallacy apapun, mohon sangu apabila semua kalimatnya full sindiran dan nyinyiran, karena saya percaya banyak yang pingin nulis gini tapi sungkan dan enak bodi karena ada ikatan hati #uhuk wkwkwkwkw….

 

Sori sodara-sodaraku, ternyata mbikin postingan kenthir sekarang itu susah banget, maklum pil warasnya saya tenggak semua kemarin hahaha, Met ultah ya semoga tidak pernah waras sepanjang masa, tenang dan percayalah bahwasanya planet kenthir tidak akan tersingkir, hanya sekedar melipir sambil melihat-lihat siapa tahu ada yang tajir dan bisa dipelintir hahahaha

 

*kesamaan nama tokoh dalam cerita adalah kesengajaan yang potensial menghasilkan dendam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun