Apapun itu, Perfect Sense adalah sebuah kisah tentang kekuatan cinta. Bagaimana cinta akhirnya membuat manusia bisa menemukan makna diri di tengah segala kesulitan yang dihadapi. Beradaptasi, mungkin satu-satunya jalan agar manusia tetap bertahan menghadapi hidup dan ketakutan mereka sampai lembaran hidup kita berakhir.
Film ini bagus kalau boleh saya bilang , Mc Gregor dan Eva Green tampil meyakinkan sebagai manusia-manusia kesepian dan berusaha menemukan cinta, tapi menurut saya sebagai pasangan koq mereka seperti kurang klik atau apalah chemistry gitu. Jadi romantisme yang dilakoni terasa hambar dan kurang meyakinkan. Satu lagi, jujur saya koq agak terganggu dengan banyaknya adegan percintaan yang terlalu banyak porsinya, padahal konon kalau scene yang banyak menampilkan keseksian mbak Eva ini dikurangi toh tidak akan mempengaruhi jalannya cerita, eh tapi ya nggak tahu nding kalau yang lain malah suka hahaha.
***
Manusia, ya manusia atau sebutlah sebagian besar dari kita pasti akan berdoa untuk hal yang terbaik, namun mereka tetap menyiapkan diri untuk yang terburuk, walaupun ketika hal buruk itu benar-benar datang, tak semua dari kita akan siap dan tegar menghadapi. Hidup bukan sebuah simulasi, yang bisa diulang ketika hasilnya tak sesuai kehendak diri...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H