Manusia memang tak pernah luput dari yang namanya emosi, karena kita mahluk yang punya nafsu, namun jangan pula lupa karena manusia juga berakal, sehinggamenurut saya, seorang manusia hebat bukanlah yang IP nya 4, gelarnya profesor atau yang punya ratusan helikopter. Bahwa manusia hebat itu adalah yang bisa mengendalikan emosi nya dengan baik, ada tempat dan waktu dimana ia pantas mengeluarkan emosinya, namun ada kala nya emosi harus di rem untuk menghindarkan pertengkaran yang lebih besar.
***
Kembali ke Ojo Dumeh tadi, Simbah meneruskan obrolannya (langsung saya translatin aja ya)
"kita harusnya tetap mengingat bahwa di atas langit masih ada langit (eh tapi bukan langit queen yang ratu fiksi itu ya haha), ketika kita merasa sudah yang "ter" daripada yang lain, tetaplah rendah hati ... kamu tahu..bahkan kadang diantara orang yang kamu anggap bukan siapa-siapa dan tidak tahu apa-apa..disitulah justru terdapat manusia yang mumpuni, maka saling menghargai lah supaya hidup menjadi ayem"
-------------------------------------------------
selamat siang semua....jelang wiken nih...selamat liburan bareng orang tersayang ..oh ya boleh tertawa tapi jangan lebar-lebar ntar ada laler masuk, boleh marah tapi jangan marah-marah nanti jadi kawannya angry birds lho hahahahaha....biar agak adem saya kasih lagu ahh, karena lagi kembali tergila-gila keroncong gara-gara postingan pak jepe dan mama tyas, saya pilih favorit bapak saya keroncong telomoyo dari budhe soendari sokotjo ;)
(*) Â Diingat ingat besok kalau sudah menjadi orang, jangan pernah menyepelekan orang lain
(**) Berarti saya bukan orang donk?mosok anak angsa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H