[caption id="attachment_213122" align="aligncenter" width="400" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock)"][/caption]
Sore ini sepulang nguli, seperti biasa guling-guling sebentar dalam kandang nyapu-nyapu dikit, , mandi, makan dan bla bla bla lainnya. Seusai sholat maghrib, tidak seperti biasanya saya hidupkan televisi dan remote berhenti pada chaneltrans 7 yang sedang menayangkan acara talk show bernama hitam putih yang dipandu oleh Dedy Corbuzier. Dibandingkan acara lokal sejenis , saya lumayan suka dengan acara ini selain kick andy dan just Alvin. Karena seringkali mampu memberikan inspirasi bagi para penonton.
Tubuh yang letih membuat saya menonton dengan sambil lalu, namun ternyata topiknya lumayan seru. Bintang tamu pertama adalah Riris Duma, artis, penyanyi dan mantan putri (cmiiw) yang selain cantik dia juga smart, jadi menarik untuk disimak obroloannya. Rupanya dia sedang galau karena hubungannya dengan runner up Indonesian idol judika tidak disetujui orang tuanya, malah ortunya ingin menjodohkan dengan orang lain (klise khas sinetron dan bisa jadi bahan tertawaan bagi yang tidak pernah mengalami tapi pasti nyesek banget bagi pelaku peristiwa), jadi siapa bilang kalau sinetron itu selalu lebay dan tidak masuk akal hayoo, karena terkadang kehidupan itu bisa lebih dramatis dari sinetron superlebay yang mengesampingkan akal sehat hahaha.
Setelah bergalau-galau ria, bintang tamu kedua lah yang memberikan saya shock therapy dan akhirnya membuat saya full konsentrasi menontonnya. Satu sosok wanita tegar bernama Dian Syarief (kebetulan saya sudah beberapa kali menonton kisahnya di televisi dan membaca perjalanan hidupnya di buku) namun tetap saja saya selalu kagum dengannya. Ibu Dian adalah penderita lupus yang bahkan sudah melakukan operasi lebih dari 20 kali sampai empedu dan rahimnya juga harus direlakan karena komplikasi lupus yang dideritanya, bahkan pendengaran dan penglihatannya pun jauh berkurang dibandingkan dengan orang normal, namun semua keterbatasan tak lantas membuat dia surut dan menyerah, justru dia tetap bersemangat dalam memotivasi orang-orang yang senasib, dan dengan dukungan penuh oleh suaminya mendirikan yayasan untuk membantu para penderita lupus maupun low vision (kalau boleh menilai inilah yang saya sebut potret cinta sejati)
Bagi sebagian orang, keadaan seperti itu tentu tidaklah mudah dan bahkan bisa membuat seseorang menyerah bahkan lebih parah adalah menjadikan Tuhan sebagai pihak yang bersalah. Namun rasa syukur yang benar-benar ikhlas dari hati mampu membalikkan semuanya, rasa syukur yang tiada putus bahwa sesungguhnya hidup itu harus bisa diisi dengan memberikan manfaat, dan bahwa hidup harus terus dijalani dengan semangat meski dengan penuh perjuangan. Jleb jleb jleb…..kata-kata itu membuat saya kembali terhenyak, betapa selama ini seringkali saya kurang bersyukur atas semua yang telah saya peroleh..hiks. bahkan Dedi Corbuzier sang MC yang biasanya tidak kurang omong pun sore ini lebih banyak diam terpana.
Lazimnya tayangan talk show, bagian terakhir kalo diibaratkan minum jamu adalah beras kencur alias yang manis-manis, dan Hitam Putih menampilkan sepasang suami istri yang berprofesi sebagai penyanyi bernama Hendra dan Nenden, sang suami pandai bermain segala rupa alat musik dan sang istri suaranya maknyus bagusnya, namun ada yang istimewa juga disini yaitu keduanya adalah tuna netra sejak lahir. Jleb ..jleb..jleb lagi, bahkan ketika indra penglihatan tidak bisa bekerja, mereka masih bisa menghasilkan karya hebat dan menghibur banyak orang, bahwa melihat dunia itu tidak harus dengan indra pengllihatan saja, ada mata hati dan keikhlasan dalam penerimaan diri yang yang berperan disini.
Ah…sore menjelang petang yang memberi saya banyak pelajaran, kaliini saya bersyukur tdak alergi nonton tivi. Ya kalau dengan segala keterbatasan saja mereka mampu menginspirasi dan member semangat untuk banyak orang, seharusnya dengan kesehatan dan kesempatan yang saya (atau kita)miliki tentu harus bisa berbuat lebih donk ya hehehe, intinya hidup memang harus senantiasa disyukuri dan diisi dengan berbuat kebaikan.
Tak ada jalan kehidupan yang mudah, semua pasti pernah menemukan jalan terjal, kerikil tajam atau kubangan berlumpur. Tinggal bagaimana manusia sebagai pelaku untuk bisa melewatinya dengan penuh semangat dan rasa syukur agar bisa mencapai garis finish dengan sempurna.
___________________________________________
*selamat malam semua…besok rabu lho, semangat harus tetap menggebu kan hehehe… jangan lupa tidur malam ya…tapi nanti ada champion kaya nya huahahaha…met ngopi aja kalau begitu…salam nggambleh dan kaboooorrrrrr…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H