Kereta pun memasuki stasiun tujuan Stasiun pasar Senen, waktu masih menunjukkan pukul tiga kurang lima belas menit, karena tidak ada tempat singgah kami pun memutuskan bertahan disana sampai subuh tiba untuk melanjutkan perjalanan. Kami juga tahu reputasi menyeramkan dari stasiun ini, namun apa boleh buat daripada kebingungan di jalanan mending istirahat di dalam stasiun, dengan catatan si modis kami beri pengawalan lebih hahaha, maklum ketiga orang lainnya adalah para perempuan perkasa, senggol bacok dah kalo saya ^^
Setelah melaporkan kejadian penjambretan di atas kereta dan menunaikan sholat subuh, kami pun akhirnya melanjutkan perjalanan dengan sahabat kami kopaja P20 (disini juga banyak cerita lho hahaha)
***
Ternyata kejadian konyol namun menyedihkan juga itu sudah lewat enam tahun yang lalu...hmm namun masih saja nyengir kalau mengingatnya, betapa untuk mencapai jakarta saja perlu pengorbanan, apalagi untuk tetap bertahan di dalamnya. Walaupun sudah lumayan beradaptasi dengan suasana kota yang super sibuk binti semrawut sekali, namun suatu saat saya tetap memimpikan bisa tinggal di pedesaan dengan rumah besar berhalaman luas dan peternakan sapi perah, domba dan bebek di belakangnya serta kebun bunga dan sayur di halaman depan, tak lupa kolam ikan di halaman samping wkwkwkwkw ...horeeeeee (mimpi dulu ahhh mumpung masih siang)
____________________________________________
Selamat menikmati sisa waktu di hari minggu ya teman...tetap senyum biar awet cakep nya hihihihihi ... salam :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H