[caption id="attachment_132020" align="aligncenter" width="300" caption="nyomot dari pak google"][/caption]
Hmm… mumpung hari libur, saya pingin menulis sesuatu yang berhubungan dengan kuliner ah, siapa tahu ada di antara teman-teman kompasiana yang hobinya masak memasak. Yuk kali ini kita intip tentang daging sapi dan segala seluk beluknya…wew yummi nyem nyem deh….. ;)
Siapa sih yang tidak suka olahan daging [kecuali para vegetarian tentunya], hampir semua orang menyukai masakan berbahan dasar daging, karena merupakan salah satu bahan pangan sumber protein hewani yang mengandung zat-zat gizi yang diperlukan terutama pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Daging antara lain mengandung zat besi, zinc, vitamin B, vitamin D, selenium, omega 3 dan zat esensial lainnya yang bermanfaat bagi tubuh manusia.
Di pasar modern [supermarket dan hipermarket] daging sapi dijual dalam bentuk potongan dan sudah diberi nama bagian nya sehingga tidak membingungkan, namun di pasar tradisional biasanya daging dijual digantung dalam potongan besar dan baru di potong lagi sesuai permintaan konsumen.
Karena Indonesia kaya akan kuliner yang berbahan dasar daging sapi, maka ragam masakan itu pun membutuhkan jenis potongan daging yang berbeda sesuai dengan karakteristiknya. Untuk itu agar masakan yang dihasilkan sempurna, kita perlu mengenali jenis-jenis potongan daging sapi yang sesuai dengan jenis masakannya, yuk mari…..
Nah, jenis-jenis potongan daging sapi sendiri berbeda-beda untuk tiap negara. Di Indonesia telah ditetapkan dalam SNI 3932:2008 tentang mutu karkas dan daging sapi, dimana melalui teknologi butcher, daging sapi dikelompokkan berdasarkan karakteristiknya menjadipotongan daging kelas I, II dan III yang diklasifikasikan sebagai berikut :
-Kelas I, terdiri atas :
·Tenderloin (Has Dalam) sangat nyem nyem nyem untuk steak
·Sirloin (Has Luar), cocok untuk steak, shabu-shabu, yakiniku dan sukiyaki [ini makanan koq kaya nama ninja ya wkwkw]
·Cube Roll (Lamusir) sangat uenak kalau digrill
-Kelas II, terdiri atas :
·Rump (Tanjung), lezat diolah menjadi empal,bistik, dendeng, bakso, abon rendang, enak juga jika dibakar atau dipanggang
·Knuckel (Kelapa), mak nyoss jikadimasak menjadi casserole, dendeng,rendang dan empal
·Topside (Penutup), pasbuat pizza, dendeng, rendang dan empal
·Silverside (Pendasar), mantap untuk dendeng, abon dan rendang [wew jadi ingat si emak rendang]
·Chuck Tender (Kijen), cocok banget untuk sop [hmm…segarnya], rendang dan oseng-oseng.
·Chuck (Sampil Besar), top markotop bila dimasak kari, semur, sop, abon, empal dan rendang.
·Blade (Sampil Kecil), yummi untuk steak, oseng-oseng, rendang, kari dan se’i [makanan khas NTT, pernah liat di tipi hihihihi]
-Kelas III terdiri atas :
·Shin/Shank (Sengkel), terkenal sebagai daging yang tidak lunak dan pas dimasak kari, sop dan daging cincang
·Rib Meat (Iga), mantap jika diolah menjadi cornet, rawon, sop,roast dan sup konro [hmm….jadi ngiler nih]
·Flank (Samcan), cocok untuk masakan seperti sate, cornet, sop, rawon, oseng dan daging giling.
·Brisket (Sandung Lamur), enak dimasak soto, smoked brisket, rawon dan asam padeh [wah…belum pernah nyoba hehe]
Nah itulah sekelumit tentang daging sapi dan sedikit ilmu per butcher an wkwkwkw..semoga ada manfaatnya buat yang sering jadi Master chef di rumah hehehe. Karena dengan menyesuaikan peruntukan potongan daging sapi dengan jenis masakan yang akan diolah akan membuat penggunaan yang lebih ekonomis dan efisien tentunya. Yang penting cepat matang dan uenakkkkkkkkkkkkkkkkk polllllllllllllll wekwekwekwekwek.
------------------------------------------------------------------------------
Selamat berhari minggu, nanti kalau hasil olahan daging sapinya sudah jadi jangan lupa kirim-kirim ke saya ya….saya laparrrrrrrr wkwkw…salam nggambleh dan kaboooorrrr…..pokoke…MAK NYOSSSSSSSSSSSSSS !!!! [diolah dari berbagai sumber; Google, Wikipedia, SNI, V-News] [caption id="attachment_132024" align="aligncenter" width="534" caption="woooo.....nyem nyem steak nya..wew"][/caption]
