Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Saat Kopaja AC Ditendang Trans-J

20 September 2014   18:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:07 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

***

Oke sekarang abaikan dialog absurd diatas,jadi memang setelah membaca disana sini dan bertanya di situ situ saya jadi ngeh masalahnya gimana,bahwasanya memang sekarang tiket kopaja AC dan APTB yang dulunya bisa dibeli di halte Trans J sudah tidak berlaku lagi. Maka para penumpang yang ingin naik kopaja AC atau APTB haruslah membeli tiket dobel yaitu tiket Trans J sebagai akses masuk halte dan tiket kopaja/APTB setelah masuk kendaraan jika memang mau menunggu dengan nyaman di dalam halte.

Nah tentu saja peraturan itu membuat duit yang harus dikeluarkan penumpang menjadi lebih banyak, lha terus gimana kalau duitnya pas-pas an (bukan saya tentunya wkwkwk.. #hoax) ,kalau memang duit cekak dan kebelet naik kopaja AC atau APTB maka menunggulah di pinggir separator busway.

Gimana terdengar mengerikan bukan? apalagi dengan kecepatan rata-rata Trans J yang wuz wuz wuz itu, atau saat tiba-tiba calon penumpang kehilangan keseimbangan dan nyungsep ke busway...aaaakkk jangan dibayangkan.

***

Tentu saja semua hal ini tidak akan terjadi bila tidak ada sebabnya, dulu saat diputuskan bahwa Kopaja AC dan APTB akan terintegrasi dengan Trans J begitu banyak penumpang yang bersuka cita, malah ada sebagian para pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan moda transportasi umum. Tapi akhirnya kemesraan yang terjalin antara bus-bus itu harus diakhiri, keputusan talak tiga terpaksa harus dijatuhkan karena katanya nih para pemilik Kopaja dan APTB susah diatur. Walaupun mereka sudah diberi jalan khusus sama Trans J tapi karena sistem nya masih setoran jadi pihak Trans J tidak mau memperpanjang ikatan pernikahan eh komitmennya dalam penjualan tiket terintegrasi.

Tapi emang harus diakui sih kalau kopaja itu walau sudah dikasih hati tapi merogoh ampela, sudah dikasih jalan sendiri tetep aja jalannya nggak jelas,ya ngebut gak karuan trus tiba-tiba ngetem gak jelas,sungguh jadi pingin ngepruk pak supirnya #ehh

***

Wah kalau sudah begini balik-balik yang dirugikan tetap pelanduk yang mesti mati di tengah gajah yang bertarung. Sekali lagi konsumen atau calon penumpang lah yang mesti menggerutu, bagaimana mungkin bisa terwujud naik kendaraan umum adalah solusi paling baik mengatasi kemacetan kalau justru naik kendaraan umum menjadi lebih susah, mahal dan menantang bahaya.

Tolong donk bagi yang berwenang dan berkompeten dalam masalah ini,gimana caranya ya biar penumpang bisa ceria seperti dulu lagi, semoga saja ada solusi yang menyenangkan dan mengenyangkan untuk ke depannya nanti,salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun