Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Penguins of Madagascar: Tak Sekadar Menghibur

3 Desember 2014   18:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:09 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_339386" align="aligncenter" width="448" caption="pingin cubitttttt... (www.fanpop.com)"][/caption]

Bagi yang suka menonton film animasi, mungkin Penguins of Madagaskar bisa menjadi sebuah pilihan di bulan  terakhir tahun 2014 ini. Film ini bukan merupakan sekuel dari film-film Madagascar terdahulu, jadi masih tetap bisa dinikmati walaupun kita belum pernah menonton seri-seri sebelumnya. Sejak kemunculan trailer-nya di layar tancep yang mampu membuat ngglundhung, saya pun sangat menantikan para penguin ini kembali beraksi, apalagi pas tau kalau salah satu pengisi suaranya adalah Benedict Cumberbatch, huhuii pasti makin seru.

Alkisah, cerita dimulai dengan sedikit flashback tentang trio Penguin Skipper, Kowalski, dan Rico saat masih kanak-kanak. Mereka bertiga memang jenis penguin antimainstream yang bandel dan memiliki rasa ingin tahu sejak masih kecil, terutama sang pemimpin grup Skipper. Saat penguin yang lain melakukan migrasi, mereka malah sibuk menyelamatkan sebutir telur, dan telur itulah awal mula kehidupan Private, sang penguin yang kelucuannya tak tertandingi.

Waktu berlalu, mereka berempat pun tumbuh menjadi penguin dewasa dan mendeklarasikan diri sebagai grup elite dengan sepak terjang yang tak jelas. Skipper (Tom Mc Grath) yang memiliki sifat kepemimpinan berperan sebagai ketua rombongan, Kowalski (Chriss Miller) penguin jenius dengan kemampuan analisa tiada tara, Rico (Conrad Vernon) dengan  kemampuan menelan benda apa pun serta seorang petarung hebat dan Private (Christophers Knights) yang walaupun sudah menjadi penguin dewasa namun tingkat keimutan dan kelucuannya tetap terjaga sepanjang masa.

Saat Private berulang tahun, ketiga orang tua angkatnya ingin memberi kejutan dengan hadiah snack cheesy dibbles favorit mereka,tapi ternyata justru merekalah yang malah terkejut karena diculik oleh seorang professor yang akhirnya mengaku kalau dia jelmaan gurita bernama Dave (John Malkovich). Dave adalah semacam manusia eh gurita sakit hati, karena kehadirannya di kebun binatang selalu terdepak dengan kehadiran penguin yang nyata-nyata lebih imut dan menggemaskan.

Dalam upaya melarikan diri dari kejaran binatang bertentakel ini, quartet penguin pun diselamatkan oleh kelompok agen elite professional penyelamat hewan bernama North Wind, pimpinan seekor Serigala bernama Classified (Benedict Cumberbatch), seekor anjing laut pemarah Short Fuse (Ken Jeong), beruang salju raksasa yang berhati lembut Corporal (peter Stormare) dan burung hantu cantik dan pintar Eva (Annet Mahendru).

[caption id="attachment_339387" align="aligncenter" width="446" caption="sopo wani karo aku? (www.imdb.com)"]

14175806751731082307
14175806751731082307
[/caption]

Dari sanalah, akhirnya mereka tahu bahwa Dave sudah melakukan penculikan besar-besaran terhadap seluruh penguin di kebun binatang. Dave ternyata memiliki rencana jahat, yaitu mengubah seluruh penguin menjadi sosok monster mengerikan dengan menggunakan serum medusa buatannya agar manusia tak lagi menyukai para penguin. Berhasilkah rencana Dave? Apakah Private akhirnya bisa membuktikan diri kalau dirinya tidak sekedar penguin terimut dan terlucu tapi juga berguna bagi teman-temannya? Bagaimana hubungan antara North Wind dan Quartet Penguin? Apakah Skipper bisa akur dengan Classified? Nah kalau itu monggo dipirsani langsung aja di bioskop terdekat mumpung masih main lho.

***

[caption id="attachment_339388" align="aligncenter" width="444" caption="teman-teman baru dari North Wind (www.fanpop.com)"]

1417580709477495132
1417580709477495132
[/caption]

Walaupun ada embel-embel Madagascar dan sutradara yang sama, yaitu Eric Darnell, namun film ini tidak lagi menampilkan Alex, Marty dan Gloria ataupun King Julien yang sangat njelehi di dalamnya. Lakon utama sudah berpindah tangan pada empat burung lucu yang tak bisa terbang, dan menurut saya secara keseluruhan film berdurasi 92 menit garapan Dreamworks Animation ini sangat menghibur. Kerja sama dan suara yang dihasilkan para dubber sangat pas dan mampu menghidupkan semua karakter. Dialog-dialog yang ditampilkan sepanjang film pun terasa segar dan menyenangkan walaupun sebenarnya banyak gurauan cheesy, tapi siapa yang sanggup menolak segala keimutan dan kelucuan para satwa jagoan ini.

[caption id="attachment_339389" align="aligncenter" width="370" caption="para dubber on action (www.imdb.com)"]

1417580766172173211
1417580766172173211
[/caption]

Animasi ini jadi terasa terlalu singkat untuk dinikmati, baru saja ngakak ngglundhung lha koq sudah rampung, ah tapi tetap saja selalu ada hal menarik yang bisa kita dapat dari sebuah film. Dalam Penguins of Madagascar pun kita bisa belajar banyak seperti Private yang tak pernah menyerah untuk bisa mewujudkan sesuatu walaupun dengan kemampuan yang terbatas. Dia tahu jika usahanya dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka segala hal menjadi mungkin untuk dilakukan. Kita juga bisa belajar dari Skipper dan Classified yang mampu legawa dan mengakui kelebihan yang lain. Quartet Penguin dan North Wind pun menampilkan sebuah hal positif, yaitu dengan kerja sama yang solid, akan mempermudah meraih suatu tujuan. Bahkan dari sosok Penjahat seperti Dave pun kita bisa mengambil sebuah simpulan kalau balas dendam bukanlah sebuah hal yang baik. Percayalah jika balas dendammu sudah terpenuhi maka kamu tidak akan menjadi lebih senang dan tenang dalam menghadapi hidup.

Jadi bagaimana? Masih tertarik melihat aksi kocak para keluarga penguin dan teman-teman barunya? Yuk mari kita nobar, tapi walaupun di bioskop terpasang logo SU alias untuk semua umur, tapi menurut saya tetap saja butuh diskusi dan penjelasan dari orang tua kepada para buah hati tercinta setelah menonton film ini, selain untuk merangsang daya tangkap dan imajinasi anak juga bisa mendekatkan hubungan orang tua dan putra-putrinya.

Bijaksanalah terhadap tontonan anak, karena mereka lebih cepat menyerap dan belajar dari yang orang tua kira. Sebuah tontonan audio visual seperti film bisa menjadi pisau bermata dua jika orang tua tak mampu memilihkan apa yang tepat untuk mereka. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun