metode dalam belajar filsafat pendidikan ada 3 yaitu metode positifistik, fenomenologi, dan kritis. Disini sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu metode? Â
metode secara harfiah berarti "cara" dan secara umum berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar anak didik, supaya tercapai tujuan belajar dan mengajar.
Dalam perkuliahan daring (online) kali ini, kelompok 2 menjelaskan tentang metode-metode dalam belajar filsafat, mereka menjelaskan ada 3 metode dalam filsafat pendidikan diantaranya:Â
1) Metode positifistik yaitu teori filosofis yang mengatakan bahwa pengetahuan tertentu yang didasarkan pada fenomena alam, sifat dan hubungannya.Â
Baca juga : Pendidikan: Filsafat dan Radikalisme
Dengan demikian informasi yang berasal dari pengetahuan indrawi yang ditafsirkan melalui akal dan logika yang membentuk sumber exolosif dari semua pengetahuan tertentu.Â
Metafisika dan teologis tidak dapat diverifikasi oleh pengalaman Indra, meskipun pendekatan positifis telah menjadi tema berulang dalam sejarah pemikiran Barat.Â
Dari sinilah kemajuan sains benar-benar dimulai, kebenaran diperoleh dengan akal dan didukung bukti empiris yang terukur. Jadi pada dasarnya positifisme hanya menyempurnakan empiris dan rasionalisme yang bekerjasama.Â
2) Metode fenomenologi merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang mengungkapkan kesamaan makna yang menjadi konsep.Â
Baca juga : Hubungan Ontologi dan Filsafat Pendidikan
Fenomenologi berasal dari kata fenomen yang artinya gejala yang dilihat dari Indra, tapi dalam filsafat fenomenologi ini yaitu suatu gejala yang tidak harus diamati oleh indera karena gejala bisa dilihat dari batinnya dan tidak berupa kejadian apa yang dilihatnya dari dirinya sendiri.Â
Metode yang digunakan dalam fenomenologi yaitu metode riset yang mana metode ini sangat dekat dengan filsafat dan psikologi.
3) Metode kritisÂ
Metode secara harfiah berarti "cara" dan kritis merupakan sikap seseorang terhadap sesuatu yang terjadi secara tidak terduga, mungkin lewat bentuk kritik yang menentang diri sendiri atau orang lain dan bahkan juga berupa dukungan terhadap ajaran filsafat yang sedang dipelajarinya.Â
Baca juga : Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Filsafat Pendidikan
Jadi metode ini amat perlu dalam belajar filsafat, karena metode ini terbentuk dalam berbagai tahapan yaitu interpretasi, analisis, empiris, dialog, kritis, dengan dilanjutkan dengan aksi dan kita bisa mengkritik dengan pendapat sendiri atau pendapat filosof lainnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H