Selamat Siang, Sahabat-Sahabat Seperjuangan.
Perkenalkan Nama saya Iin saya dari Lumajang, dan saya Merupakan Mahasiswi IAIN jember Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan prodi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah).
Didalam Kompasiana kali ini, saya akan menulis dan menjelaskan secara singkat tentang mata kuliah yang akan saya bahas sebentar lagi yaitu Filsafat Pendidikan.
Untuk Semua Sahabat-Sahabat Mahasiswa pasti kalian tidak asing lagi dengan kata Filsafat, iya kan...; Dan Menurut sebagian sahabat mahasiswa jika dengar kata filsafat pasti banyak dan sebagian dari mereka bilang matkul yang rumit dan membingungkan. Maka dari itu untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan yang ada dibawah ini.
Filsafat pendidikan membicarakan hakikat pendidikan, apa pendidikan itu, apa tujuannya, apa hakikat guru, dan lain-lain pertanyaan mendasar disekitar pendidikan.Â
Dalam pakar Filsafat pendidikan dibagi menjadi beberapa pengertian, antara lain:
1) Ontologi pendidikan merupakan Ilmu yang mempelajari tentang hakikat. Hakikat adalah kenyataan yang sebenarnya, keadaan sebenarnya sesuatu, bukan keadaan sementara atau keadaan yang menipu, bukan keadaan yang berubah.
2) Epistemologi pendidikan merupakan Ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan .
3) Axiologi pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari tentang nilai.
Hasil pemikiran para filosof telah dibukukan sejak lama. pemikiran itu dapat digolongkan ke dalam tiga bagian besar, yaitu mengenai cara memperoleh pengetahuan (disebut teori pengetahuan) mengenai hakikat (ini yang disebut teori hakikat) dan mengenai kegunaan (ini yang disebut teori nilai). jadi, sistematika filsafat itu adalah teori pengetahuan, teori hakikat, dan teori nilai, masing-masing dibagi lagi, dan teori hakikat mengandung banyak sekali cabang filsafat.
Ada beberapa Cabang Filsafat antara lain:
a.) Epistemologi yaitu cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter, dan jenis pengetahuan.Â
b.) Estetika Ilmu yang membahas keindahan dan nilai-nilai. Dalam nilai baik sebanding dengan nilai indah, tetapi kata "indah" lebih sering dikenakan pada seni, sedangkan "baik" pada perbuatan. Di dalam kehidupan, indah lebih berpengaruh ketimbang baik. Orang lebih tertarik pada rupa ketimbang pada tingkah laku. Orang yang tingkah lakunya baik (etika), Â tetapi kurang indah (estetika), akan dipilih belakangan; yang lebih dulu adalah orang yang indah, sekalipun kurang baik.Â
c.) Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral dan aturan-aturan moral yang harus kita pegang teguh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H