Mohon tunggu...
Iinainurrofiahpgmi
Iinainurrofiahpgmi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi IAIN jember

Mahasiswi IAIN Jember prodi PGMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme

16 Mei 2020   19:33 Diperbarui: 16 Mei 2020   19:41 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualikum wr wb

Disini Saya akan memaparkan kembali aliran filsafat pendidikan. di sini saya akan menjelaskan aliran filsafat pendidikan progresivisme. untuk lebih jelasnya silahkan simak penjelasan dari saya di bawah ini. 

A.  Aliran filsafat pendidikan progresivisme

    Pendidikan dalam aliran ini berpusat pada anak, bukan berpusat pada guru. dan aliran ini menjadikan guru hanya sebagai fasilitator,  pembimbing, dan pengaruh bagi peserta didik. di dalam aliran ini ada beberapa tokoh antara lain:  George Axtelle,  William O Stanley,  Ernest bayley,  Lawrence B.  Thomas,  Frederick C.  Neff.  

Tujuan dari aliran ini dalam dunia pendidikan adalah:  menghargai potensi dan kemampuan anak,  untuk melibatkan peserta didik yang lebih banyak untuk dilaksanakannya suatu pembelajaran.  

      Oleh karena itu dengan menerapkan aliran ini dalam dunia pendidikan, pasti banyak manfaatnya diantaranya dapat membawa perubahan dan juga yang paling terpenting dapat membawa kemajuan pendidikan yang ada di Indonesia menjadi lebih kreatif, berkualitas dan lebih maju. 

B.   Tokoh-tokoh aliran progresivisme

1. William James

   James berkeyakinan  bahwa otak atau pikiran harus mempunyai fungsi biologis dan juga harus mempunyai nilai untuk berlangsungnya suatu kehidupan.  

2. John Dewey 

   Tokoh ini lebih menekankan pada anak didik dan minat anak didik. menurut tokoh ini ide filsafatnya yang utama berkisar tentang masalah-masalah pendidikan yang konkret atau nyata, baik itu berupa teori maupun berupa praktek. karena menurut tokoh ini pendidikan adalah suatu proses dari segala kehidupan dan bukan satu persiapan untuk masa depan atau masa yang akan datang.  

3. Hans Vaihinger

    Berpendapat bahwa satu-satunya ukuran bagi berpikir yaitu berguna untuk mempengaruhi kejadian-kejadian yang ada di dunia. Artinya jika pekerjaan itu berguna untuk menguasai dunia, maka boleh dianggap benar. 

Baik,  itu semua merupakan penjelasan dari filsafat progresivisme. 

Untuk kurang lebihnya mohon maaf,  karna saya disini masih proses belajar. Semoga bermanfaat. 

Sekian terimakasih. Wassalamualikum wr wb. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun