Kami menuju sebuah warung yang berjejer di sepanjang sungai, kami menyewa tempat, memesan makanan, pun menyewa ban pelampung.
Setelah berganti pakaian, dan membawa ban kami siap berselancar di sepanjang sungai yang jernih dan bersih.
Teriakan dan jeritan terdengar bergantian menambah riuh suasana, dan kegiatan ini membutuhkan kekompakan agar ban pelampung tidak terputus, kaki kita yang diletakkan di ketiak teman bagian depan, dan jangan putus, kalau sudah putus kita akan kehilangan kendali, sungguh sangat mengasikan.
Semakin siang semakin ramai, pengunjung datang silih berganti tua, muda, anak-anak,,, wah sungguh luar biasa ramainya.
Setelah lelah dan pakaian kami basah kuyup, kembali ke tempat yang kita pesan, mandi dan makan dengan lahap sekali, karena suasana sangat mendukung, yaitu lapar, capek, dan udaranya dingin.
Sungguh perjalanan yang menyenangkan dan mengesankan, semoga bisa berkunjung kembali di suatu hari nanti.
Selamat tinggal Malang, kota yang sejuk dan penuh kenangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H