Mohon tunggu...
IIN NURAENI
IIN NURAENI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Ibu yang suka menulis dan menyukai anak-anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2 Nilai dan Guru Penggerak

8 Januari 2024   13:32 Diperbarui: 8 Januari 2024   13:36 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2 Nilai Dan Peran Guru Penggerak

 

Salam dan bahagia Calon Bapak Ibu Guru Penggerak

Jurnal refleksi ini saya tulis setelah saya mengikuti dan mempelajari modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak. Dalam menulis jurnal, saya menggunakan model 4F, yakni Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), Future (penerapan). Untuk memudahkan memahaminya, 4F tersebut saya terjemahkan dalam bahasa pertanyaan, yakni 1) apa yang saya alami; 2) apa yang saya rasakan; 3) apa yang saya dapatkan; dan 4) apa yang akan saya lakukan.

1.PERISTIWA ( FACT )

Beberapa hal yang saya pahami setelah mempelajari modul 1.2 ini diantaranya otak manusia memiliki kemampuan berpikir cepat dan berpikir lambat. Batang otak dan sistem limbik merupakan bagian otak yang bekerja untuk sistem otomatisasi yang tidak memerlukan banyak energi bahkan dapat mengkonversi energi sehingga dapat bekerja dengan cepat. Cara berpikir cepat berkaitan dengan refleks manusia untuk menghindar jika terjadi ancaman atau jalur aksi dan reaksi. Sedangkan berpikir lambat dikendalikan oleh otak luhur manusia dan otak mamalia yang digunakan untuk berpikir, kreatif, strategi yang merupakan kekuatan akan tetapi mengeluarkan banyak energi. Selama ini saya berpikir bahwa cara berpikir lambat itu lebih buruk daripada cara berpikir cepat, namun kenyataannya setelah mempelajari modul ini berpikir lambat bukan berarti buruk akan tetapi butuh pertimbangan untuk menganalisis kebenaran sesuatu. Berpikir cepat dan berpikir lambat sama-sama dibutuhkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

Dalam modul ini juga saya memahami bahwa manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu bertahan hidup, kasih sayang, kekuasaan, kesenangan, dan kebebasan. Lima kebutuhan dasar menjadi fitrah nyata yang memang dibutuhkan manusia. Dari kelima kebutuhan dasar tersebut dapat membuat manusia tergerak, bergerak, dan menggerakan. Selain itu  dapat tergerak karena adanya motivasi intrinsik dari dalam diri yang kuat untuk melakukan perubahan dalam dirinya. Sebagai pendidik selain menumbuhkan motivasi instrinsik dari dalam diri untuk dirinya sendiri, harus juga menumbuhkan motivasi intrinsik dari murid dengan fokus menyediakan suasana pembelajaran yang membangkitkan motivasi intrinsik murid. Calon guru penggerak melalui pendidikan guru penggerak diharapkan dapat membawa perubahan pada ekosistemnya untuk itu guru penggerak harus memiliki nilai-nilai guru penggerak diantaranya berpusat pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Nilai-nilai ini penting dimiliki oleh penggerak agar dapat menjalankan perannya menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antara guru, menggerakan komunitas praktisi, dan mewujudkan kepemimpinan murid.

Mengerjakan tugas di LMS dengan alur MERDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi Konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata) pada bagian Mulai dari Diri & Eksplorasi konsep. Disini saya diarahkan untuk membuat trapesium usia yang  didalamnya saya menuliskan dua peristiwa penting yang pernah terjadi dalam hidup saya yang sangat membekas dalam pikiran saya baik peristiwa negatif maupun positif. Peristiwa positif yang saya alami ketika mendapat prestasi yang berupa tropi dan sejumlah uang (Rp. 10.000,00) dan pada tahun itu yakni tahun 1984 sangatlah besar nilainya, sedangkan peristiwa negatifnya adalah ketika saya kehilangan seseorang yang begitu mencintai dan menyayangi tanpa syarat dan tanpa batas, yang cintanya sepanjang jalan,  dan kehilangannya membuatku seperti hidup yang tak ada gunanya, peristiwa itu sangatlah membekas karena mama yang melahirkanku kembali ke Sang Pemilik Jiwa.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

2.PERASAAN / FEELINGS

Perasaan saya setelah mempelajari modul 1.2 ini masih sama dengan modul 1.1 yaitu sangat bahagia dan bersyukur. Saya bisa berkumpul dan berklaborasi dengan bapak dan Ibu guru hebat, berbagi pengalaman, dan  mempelajari modul yang ada dalam pendidikan guru penggerak ini mengubah paradigma saya yang lama tentang pengajaran, pembelajaran, dan pendidikan. Mengikuti pendidikan guru penggerak ini banyak sekali ilmu yang saya dapatkan semoga saya dapat memaknai pengalaman yang saya dapatkan ini untuk merefleksi diri saya untuk terus meningkatkan kompetensi diri dan melakukan perbaikan-perbaikan untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid demi terwujudnya merdeka belajar dan profil pelajar pancasila.

Selama dua minggu mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak ini, berbagai macam perasaan yang saya rasakan, diantaranya perasaan termotivasi, tertantang, dan juga khawatir tidak dapat melaksanakan pendidikan ini dengan baik dan maksimal, bahkan merasa minder karena melihat teman-teman calon guru penggerak yang hebat-hebat. Di sisi lain, ada sederet tugas pokok sebagai pendidik yang harus diselesaikan bersamaan. Tentu semua terasa bercampur aduk serta tetap berusaha memanajemen waktu dengan baik dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini.

Berkolaborasi bersama rekan CGP adalah seperti mendapatkan pencerahan yang menyejukan, banyak hal yang mencerahkan pemikiran saya yaitu tentang bagaimana seharusnya kami bersikap sebagai guru penggerak dengan memahami nilai dan menjalankan peran guru penggerak dengan baik.

3. PEMBELAJARAN /FINDINGS

Dari pembelajaran modul 1.2 ini, saya merasa ada kaitan antara modul 1.1 dan 1.2 yakni untuk mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara guna mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, maka guru penggerak harus memiliki nilai-nilai guru penggerak, diantaranya berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Dari perwujudan nilai-nilai tersebut, maka guru penggerak dapat menjadi agen perubahan pembelajaran. Akhirnya saya mampu untuk menerapkan nilai-nilai sebagai seorang guru penggerak. Nilai yang telah saya miliki diantaranya nilai berpusat pada murid, mandiri, dan kolaboratif. Nilai reflektif dan inovatif telah dimiliki namun masih harus dikembangkan lagi untuk. Nilai berpusat pada murid yang saya lakukan dan akan terus saya lakukan secara berkelanjutan diantaranya melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, merencanakan pembelajaran dengan model dan metode pembelajaran yang variatif, membuat kesepakatan kelas bersama murid, memanfaatkan alam sekitar, dan menjadi motivator bagi murid. Nilai mandiri yang sudah saya lakukan dan akan dilakukan secara berkelanjutan diantaranya mengikuti pelatihan-pelatihan, menjadi anggota komunitas praktisi, mengikuti webinar dan seminar, dan belajar mandiri melalui buku, jurnal, dan tutorial yang ada. Pun saya mengikuti beberapa kelas menulis/literasi sebagai bentuk pengembangan diri saya. Nilai reflektif yang telah saya lakukan dan akan terus dilakukan secara berkelanjutan diantaranya menarik kesimpulan dan merefleksi pembelajaran bersama murid, meminta rekan sejawat melihat dan memberikan saran terhadap pembelajaran yang saya lakukan dan melakukan evaluasi dan perbaikan dari hasil supervisi kepala sekolah. Nilai kolaboratif yang telah saya lakukan dan akan saya lakukan secara berkelanjutan berkolaborasi dengan murid dalam pembelajaran, berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menentukan metode dan strategi pembelajaran, berkolaborasi dengan kepala sekolah dan seluruh stakeholder yang ada untuk merencanakan dan melaksanakan program sekolah. Terakhir nilai inovatif yang masih sangat sedikit saya lakukan dan akan terus saya tingkatkan ke depannya. Nilai inovatif yang telah saya lakukan adalah membuat media pembelajaran, membuat evaluasi penilaian dengan platform digital yang ada, dan membuat game atau permainan untuk mengingat materi yang telah dipelajari seperti menggunakan Quizizz, dan word wall.,  

4. PENERAPAN / FUTURE

Berdasarkan nilai dan peran guru penggerak yang saya pelajari dalam modul ini, maka rencana yang akan segera saya lakukan ke depan sebagai berikut:

  1. Membuat kesepakatan kelas

  2. Menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik atau gaya

belajar peserta didik

  1. Menggunakan metode among dalam mendidik murid

  2. Aktif melakukan pengembangan diri secara mandiri baik dengan berdiskusi di komunitas belajar, Seminar online, Diklat, dan di Platform Merdeka Mengajar.

  3. Memanfaatkan teknologi digital untuk mendesain media pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan

  1. Selalu melakukan refleksi baik dari diri sendiri, murid dan rekan sejawat 

  2. Aktif berkolaborasi dengan semua pihak (siswa, rekan sejawat, Orang tua siswa dan

pihak lain di luar sekolah).

  1. Target saya selanjutnya dapat menggerakan ekosistem sekolah untuk mewujudkan perubahan mencapai tujuan pendidikan bersama.

Salam dan Bahagia Bapak Ibu Calon Guru Penggerak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun