Bukan rahasia lagi jika DKI Jakarta merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Dikutip dari Kompas.com (6/3/2023), Jakarta berada pada posisi ke-28 dari 781 kota yang didata dari World Population Review. Walaupun dikatakan padat penduduk, orang-orang tetap menentukan pilihannya berbondong-bondong datang ke Jakarta untuk mengadu nasib.
Ya, Jakarta dapat dikatakan sebagai "kota serbaada". Jika kita membaca berita dari media dan pengalaman orang-orang yang tinggal di Jakarta, ada banyak perusahaan nasional dan multinasional, pusat perbelanjaan yang lengkap, fasilitas pendidikan yang lengkap, transportasi umum yang memadai, dan ditambah lagi Jakarta sebagai pusat pemerintahan.
Ada banyak peluang kerja sehingga orang tertarik ke Jakarta. Namun, sebelum ke Jakarta, tentukan dulu tujuan dan keterampilan yang dimiliki.Â
Berdasarkan pengalaman saya, orang-orang ke Jakarta tidak cukup hanya mengandalkan ijazah, tetapi sebaiknya memiliki keterampilan atau keahlian yang menjadi daya jual kita. Jika kita tidak memiliki keahlian, kita akan kebingungan mengerjakan apa pun. Jangan sampai kita malah menambah jumlah pengangguran di Jakarta.
Berdasarkan pengalaman saya sebagai perantau di Jakarta, ada beberapa hal yang membuat orang bertahan hidup di tengah kebisingan Kota Jakarta.
Memiliki Komitmen
Komitmen merupakan hal dasar yang harus kita miliki ketika akan tinggal di Jakarta agar tujuan kita memiliki arah yang jelas. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ketika datang ke Jakarta, seseorang harus memili tujuan dan keterampilan agar tidak menambah pengangguran.Â
Hal ini dilakukan agar kita mampu membiasakan diri dengan adanya kepadatan penduduk, kemacetan yang terjadi di mana-mana, persaingan yang begitu ketat.
Apabila tidak memiliki komitmen, bisa jadi kita akan menjadi stres dan takut untuk melangkah mencapai impian kita. Dalam perjalanannya, pasti akan ada hambatan yang akan dilalui. Namun, kita harus siap menghadapi setiap tantangan agar kita bisa bertahan hidup di Kota Jakarta.