Mohon tunggu...
Iin Andini
Iin Andini Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Guru

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Novel:

28 April 2023   23:12 Diperbarui: 10 Desember 2023   23:25 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Pribadi

Penulis menghadirkan tiga tokoh dalam cerita yang memiliki latar belakang yang berbeda. Sentaro merupakan seorang lelaki yang memiliki cita-cita menjadi penulis dan memiliki catatan kriminal. Hal itulah yang membuat Sentaro akhirnya terpaksa bekerja di kedai dorayaki.

Tokue merupakan seorang nenek yang pandai membuat kudapan. Tokue memiliki kisah masa lalu yang sangat menyedihkan karena penyakit Hansen (kusta). Tokue lalu menghabiskan waktunya selama bertahun-tahun di dalam sanatorium.

Sementara itu, Wakana merupakan gadis remaja yang masih duduk di SMP. Wakana sering berkunjung ke kedai Sentaro untuk membeli dorayaki. Orang tua Wakana telah resmi bercerai sehingga membuat dirinya mengubah gaya rambutnya. Kepribadiannya pun berubah menjadi pendiam. Wakana selalu menikmati dorayaki gagal Sentaro.

Awal pertemuan ketiga tokoh ini diawali ketika Tokue datang ke kedai dorayaki Sentaro dan melamar bekerja di sana. Sentaro awalnya menolak Tokue karena alasan usia, tetapi akhirnya diterima. Tokue membantu membuat pasta kacang merah untuk dorayaki Sentaro. Pasta kacang merah yang dibuat oleh Tokue lebih enak dibandingkan buatan Sentaro. 

Mereka membuat perjanjian bahwa Tokue akan berada di belakang. Akan tetapi, keadaan tersebut berubah saat Sentaro tidak masuk kerja. Karena banyak orang yang datang membeli, Tokue terpaksa melayani pembeli secara langsung. Inilah awalnya Tokue menjadi akrab dengan beberapa gadis remaja, terutama Wakana.

Selain kisah persahabatan yang diceritakan, novel ini juga menyinggung masalah sosial. Cerita ini sangat kaya dengan pelajaran hidup lewat sosok Tokue.  Kita akan tergugah dengan nasib Tokue dan teman-temannya yang harus dikucilkan dan tinggal di dalam sanatorium karena penyakit Hansen.

Dengan keterbatasan fisik dan usia Tokue, tidak membuatnya menyerah. Sampai suatu ketika Sentaro heran bagaimana Tokue bisa membuka toko, memanggang dorayaki, menangani pembayaran dengan jarinya yang bengkok.

Tidak kalah menariknya juga dari novel Pasta Kacang Merah adalah penggambaran secara detail cara pembuatan pasta kacang merah dan cara memilih kacang merah merah yang bagus. Cara penulis mendeskripsikan cara pembuatan pasta kacang merah yang dilakukan oleh Tokue mengajarkan kita untuk bisa lebih tenang, sabar, dan menghargai setiap proses dalam hidup. Pembaca akan dipenuhi akan keharuan ketika Tokue dan Sentaro berkirim surat.

Kita juga akan menemukan beberapa kuliner Jepang dalam cerita ini, seperti wagasih, daruma bento, miso, kishimen. Novel terjemahan ini sudah dilengkapi dengan catatan kaki untuk mengetahui arti kata-kata dalam bahasa Jepang.

Walaupun ada beberapa bagian yang membuat saya ceritanya terpotong ketika di awal diceritakan kisah Tokue dan Sentaro kemudian di tengah-tengah diceritakan kisah Tokue dan teman-temannya di dalam sanatorium. Namun, ini bisa menjadi pengetahuan baru bagi pembaca mengenai penyakit Hansen yang terjadi di Jepang.

Buku ini sangat cocok dinikmati oleh pembaca ketika bersantai. Bahasa terjemahan yang digunakan terasa ringan sehingga sangat cocok dibaca oleh semua kalangan. Dengan membaca novel ini, kita akan dibawa pada kisah persabatan Sentaro, Tokue, dan Wakana yang begitu manis, semanis pasta kacang merah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun