Berbagi Pesan melalui Perayaan Imlek dan Valentine

Berada dalam kondisi pandemi covid 19 saat ini memberikan dampak bagi kehidupan manusia. Seperti halnya pada dunia pendidikan. Pandemi covid 19 ini memaksakan sebagian sekolah di Indonesia harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Akibatnya, para siswa kesulitan melakukan aktivitas rutin di sekolah, nilai menurun, kesehatan terganggu, dan adanya gangguan-gangguan yang lain.

Namun, pandemi covid 19 ini tidak selamanya memberikan dampak negatif, tetapi juga memberikan dampak postif. Beberapa sekolah mengubah cara belajar; guru-guru semakin kreatif membuat model dan media pembelajaran yang menarik dan berbasis teknologi, serta para siswa belajar secara mandiri dan siap menghadapi segala tantangan. Seperti halnya kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS, seperti pada perayaan Imlek dan Valentine tahun ini.

(Sumber: dokumen penulis)

Kegiatan Perayaan Imlek dan Valentine tahun ini (15/2/2021) pada SMA John Paul's School, Harapan Indah, Bekasi tetap dilaksanakan. Jika tahun lalu dilakukan secara meriah di sekolah, tahun ini pun dilakukan secara virtual. OSIS SMA John Paul's School jauh-jauh hari telah merancang dan menyiapkan acaranya.  

Pada perayaan Imlek dan Valentine tahun ini, mereka mengambil tema "Cherishing The Spirit of Chinese New Year and Valentines in The Middle of A Pandemic."  Tema ini sengaja dipilih oleh OSIS SMA John Paul's School sebagai bentuk penyemangat bagi siswa-siswi, guru-guru, para staf, terus menjalin kebersamaan, dan menguatkan satu sama lain menghadapi pandemi covid 19. Adapun kegiatan yang diikuti para siswa adalah word search, hanzi, comic strip making, guest the song and artist, scribble, tellonym reading, dan ice breaking.

(Sumber: Dokumen penulis)

Kegiatan yang paling  menarik adalah tellonym reading. Setiap orang bisa mengirimkan pesan secara rahasia antarsiswa, siswa dan guru, atau guru-guru. 

"Hey, yu. Semangat. Jangan stres melulu,selalu bahagia,  dan jangan pernah nyerah sama mimpi. Apapun situasinya, selalu berdoa dan percaya pasti mimpimu terkabul. Hidup hanya sekali. Jangan disia-siakan kepada orang yang memberi harapan yang tidak pasti. Kita seharusnya selalu bahagia dan senyum selalu. Jangan sedih karena tugas dan ulangan yang banyak. Jangan terlalu terbebani  oleh tugas sekolah. Live your life and do what you want. Aku yakin kamu pasti bisa. Semangat!!!"

"Happy Chinese New Year and Happy Valentine! I hope you all have a good time"

"Do you like chocolate and flower? Or maybe some red envelope fill with some money? Because it was valentine day and Lunar New Year! Happy New Year and happy Valentine everyone."

Pesan-pesan ini terlihat sederhana, tetapi mengena di hati setiap siswa dan guru SMA John Paul's School. Dengan pesan ini, setidaknya membawa pesan bermakna bagi guru-guru dan siswa. Guru-guru begitu mengapresiasi anak-anak yang bisa merancang kegiatan ini secara mandiri. Anak-anak berpartisipasi aktif walaupun dilakukan secara virtual.

Memang, kegiatan Imlek dan Valentine tahun lalu lebih meriah dibandingkan tahun ini. Berbagai kegiatan dipersiapkan dan ditampilkan para siswa. Namun, tahun ini perayaan Imlek dan Valentine lebih bermakna. Kita lebih banyak merefleksikan diri untuk selalu bertahan dan bersyukur dalam keadaan apa pun. Kita berharap, covid ini segera berakhir. Para siswa bisa kembali ke sekolah untuk belajar dan berproses bersama.

(Sumber: Dokumen Penulis)