Mohon tunggu...
IIN EVASUYANTI
IIN EVASUYANTI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru yang ingin mengunggah artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) PPG Prajabatan Universitas Negeri Malang

1 Januari 2025   17:49 Diperbarui: 1 Januari 2025   17:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kelas bersama Ibu Titis Angga Rini, S.Pd., M.Pd.

Foto kelas bersama Bapak Dr. Muh. Arafik, S.Pd., M.Pd.
Foto kelas bersama Bapak Dr. Muh. Arafik, S.Pd., M.Pd.

Universitas Negeri Malang telah merampungkan kegiatan diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) yang diikuti oleh semua mahasiswa PPG Gelombang 2 tahun 2024, khususnya kelas PGSD 001 pada hari Senin, 30 Desember 2024, di gedung Pascasarjana A21.502. 

WKG sendiri merupakan sebuah program yang hadir untuk memperkuat nilai-nilai keberagaman, penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, memupuk budaya saling mengenal dan menghormati terhadap kebhinekaan di sekolah, serta mempraktikkan nilai-nilai toleransi di lingkungan sekolah dan ruang-ruang pembelajaran di kelas. Melalui diadakannya diklat ini, diharapkan dapat memberikan pengalaman kebhinekaan yang bisa diterapkan dan diperkuat dalam lingkup lingkungan pendidikan di mana kepala sekolah dan guru bertugas, sehingga budaya saling menghargai akan keragaman sebagai basis adanya sekolah yang aman dan nyaman bisa tercipta.

Kegiatan dimulai dengan pengerjaan pre-test untuk menguji pemahaman awal peserta diklat, yang kemudian dilanjutkan dengan pendalaman materi bersama dua dosen pengampu yakni Ibu Titis Angga Rini, S.Pd., M.Pd dan Bapak Dr. Muh. Arafik, S.Pd., M.Pd. Kegiatan WKG ini mengangkat 5 topik yang menarik yakni, Kebhinekaan Global, Kebhinekaan Indonesia, Damai dengan Diri, Sekolah Bhinneka dan Sekolah Damai. Setiap topiknya membawa peserta diklat kepada hal-hal menarik, di mana para peserta diminta untuk mengikuti alur per materi seperti mulai dari diri, aktivitas, refleksi, konsep, dan juga aplikasi. 

Dari kelima topik yang dipaparkan, peserta diklat memperoleh materi yang menarik, diantaranya:

1. Kebhinekaan Global 

Materi yang dipaparkan oleh Ibu Titis Angga Rini, S.Pd., M.Pd ini membawa kita pada fakta asal usul setiap manusia di dunia ini beragam, bahkan melalui tes DNA kita ditunjukkan bahwa asal usul nenek moyang setiap orang tidaklah tunggal. Pada topik ini, peserta diminta untuk membentuk kelompok, setelahnya dosen pengampu akan memberikan beragam foto orang-orang dari berbagai suku dan meminta peserta untuk menebak negara asal mereka. Kegiatan ini berlangsung dengan sangat menyenangkan.

2. Kebhinekaan Indonesia 

Materi yang dipaparkan oleh Ibu Titis Angga Rini, S.Pd., M.Pd ini menjelaskan lebih jauh tentang keragaman Indonesia sebagai sebuah karunia dari Sang Pencipta. Tidak hanya itu, ada tantangan yang juga dihidangkan pada topik ini serta solusi bagaimana mengatasinya tantangan tersebut.

3. Damai dengan Diri

Masih dengan Ibu Titis Angga Rini, S.Pd., M.Pd., topik ini mirip dengan refleksi, di mana peserta mengingatkan kepada diri mereka sendiri bahwa setiap insan memiliki identitas, dan identitas kita yang unik tidak perlu dibandingkan dengan identitas orang lain. Pada topik ini peserta diklat diminta untuk menggambar apapun yang mencerminkan diri mereka dan menjelaskan pesan apa yang tersirat dalam gambar tersebut. Melalui kegiatan ini, peserta diklat diminta untuk mengucapkan terima kasih kepada diri mereka sendiri karena sudah kuat dan bertahan melewati setiap tantangan kehidupan.

4. Sekolah Bhinneka

Materi yang dipaparkan oleh Bapak Dr. Muh. Arafik, S.Pd., M.Pd. ini berkaitan dengan pemberian contoh praktis bagaimana menerapkan nilai-nilai toleransi di sekolah atau kelas dalam bentuk program kebhinekaan. Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang dimiliki Indonesia bukan hanya ucapan semata, tetapi merupakan pernyataan jiwa dan semangat bangsa Indonesia yang menghargai perbedaan, namun tetap menjunjung tinggi persatuan. Pada topik ini, peserta belajar untuk mengenal latar belakang siswa yang berbeda-beda sehingga karakter-karakter yang tumbuh dari pribadi seorang anak juga berbeda. Oleh karena itu, sebagai seorang calon guru, peserta diklat dibekali ilmu untuk menciptakan kebhinekaan di dalam lingkungan sekolah.

5. Sekolah Damai

Materi yang juga dipaparkan oleh Bapak Dr. Muh. Arafik, S.Pd., M.Pd. ini memberikan pemahaman kepada peserta akan sekolah yang aman, nyaman, serta apa saja tantangan dan solusinya. 

Setelah kelima topik di atas selesai dipaparkan, kegiatan terakhir yang dilakukan adalah melakukan refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sesuatu yang sudah dipelajari. Setelah kegiatan refleksi selesai, peserta kemudian diminta untuk mulai mengerjakan post-test. Post-test dilakukan untuk melihat kembali pemahaman peserta, atau juga bisa digunakan sebagai umpan balik. Pelaksanaan diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) ini menyimpan harapan besar kepada para calon guru agar mempersiapkan diri menghadapi tantangan keberagaman serta mampu mencari solusi tanpa perlu melewati batas toleransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun