Mohon tunggu...
Iim Ibrohim
Iim Ibrohim Mohon Tunggu... Ilmuwan - dosen

Dosen di Universitas Muhammadiyah Bandung, dan Ketua Yayasan Mutiara Embun Pagi Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Pesan Maulid Nabi

18 September 2024   14:36 Diperbarui: 18 September 2024   14:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelahiran nabi Muhammad saw telah diberitahukan jauh sebelum kelahirannya. Salah satunya disampaikan oleh nabi Isa as kepada Ummatnya yang diabadikan Allah swt dalam al quran surah al shaff ayat 6. 

6.  (Ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, "Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira tentang seorang utusan Allah yang akan datang setelahku yang namanya Ahmad (Nabi Muhammad)."  Akan tetapi, ketika utusan itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, "Ini adalah sihir yang nyata."

Raja Abrahah dari Yaman merasa iri dengan keramaian Kota Makkah. Setiap hari Kota Makkah didatangi Ummat manusia untuk mengelilingi ka'bah. Hal itu mendorongnya untuk mendirikan gereja mewah. Sejarah mencatat saat itu belum ada di dunia 1 gereja pun yang mewahnya melampaui geraja yang dibuat Raja Abrahah.

Selesai mendirikan gereja, Raja Abrahah memerintahkan prajuritnya untuk mengundang para penjiarah ka'bah untuk berpindah kunjungan ke Gereja yang dibuatnya. Namun ajakan tersebut tidak ada yang menghiraukan. Bahkan di malam hari terdapat seseorang yang iseng menododai gerejanya dengan cara menaburkan kotoran manusia. Hal teresebut membuat Raja Abrahah marah dan berkesimpulan bahwa yang melakukannya itu dipastikan pengunjung Makkah. Akhirnya Raja Abrahah memutuskan untuk menyerang dan menghancurkan ka'bah, walaupun upaya tersebut sia-sia karena Allah SWT sebagai pemilik ka'bah menyelamatkan. Peristiwa penyerangan ka'bah diabadikan Allah SWT dalam al quran surah al fil ayat 1-5

1.  Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?

2.  Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?

3.  Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong

4.  yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,

5.  sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Syekh Safiyurrahman dalam Shirah Nabawiyahnya menyebutkan, "tiga bulan dari peristiwa tersebut, nabi Muhammad saw dilahirkan"

Kelahiran nabi Muhmmad saw membawa dampak signifikan. Dalam berbagai periode, nabi Muhammad saw memberikan banyak contoh yang harus diikuti.

Di antara teladan nabi Muhmmad saw ialah;

Masa anak-anak; Nabi saw ditinggal wafat ayahnya (Abdullah) saat masih dalam kandungan ibunya. Ditinggal wafat ibunya (Aminah) saat usia 6 tahun, dan ditinggal wafat kakeknya (Abdul Muthallib) saat berusia 8 tahun. Kondiisi tersebut tentu tidak mudah. Bagi seorang anak yang butuh kasih sayang, tentu sangat menyedihkan. Namun nabi Muhammad tetap tegar, menunjukkan kepribadian yang baik dan menuruti orang yang selanjutnya mengurusnya yaitu pamannya (Abu Thalib).

Masa remaja; Beliau banyak belajar dari pamannya dan orang-orang terdekatnya. Beliau belajar memanah, berkuda, mengembala kambing, dan ikut membantu pamannya berjualan mencari nafkah hidup. 

Masa dewasa; Menunjukkan pribadi mulia dengan selalu menjungjung tinggi kejujuruan. Bonusnya mendapat gelar al amin (yang dipercaya). Dari kejujurannya itu juga nabi Muhammad dipinang oleh seorang yang mulia, cerdas, cantic dan penyayang (Siti Khadijah) untuk jadi suaminya.

Menjadi seorang suami; Mencurahkan kasih sayang yang tulus kepada istrinya. Tidak terdapat kekerasan. Tidak terdapat pertentangan. tidak terdapat perselisihan. Tidak terdapat hitung menghitung dalam bab perekonomian. Semua dibalut ketakwaan, hingga Sakinah Mawaddah warahmah tercurah kepada keluarga nabi Muhammad saw.

Menjadi seorang da'i; Tak mengenal Lelah dalam berdakwah. Selalu berprinsip pada pedoman al quran (Surah an nahl 25) dimana berdakwah didasari dengan hikmah, teladan yang baik, serta berdebat secara elegan. Terbiasa berdampingan dengan para habitat tenpa membeda-bedakan status social. Di hadapan nabi Muhammad saw, ketakwaanlah yang menjadi tolok ukur kemulian seseorang; 

Menjadi seorang ayah dan kakek; Selalu mendampingi dan mengasihani anak-anak dan cucunya. Nabi Muhammad sadar, bahwa Allah swt mengamanahkan keluarga untuk dijaga dan diselamatkan dari api neraka (Al Tahrim; 6). Nabi Muhammd takut jika meninggalkan generasi dalam keadaan lemah (Al Nisa; 9). Nabi Muhammad mencontohkan upaya terbaik agar kebersamaan dengan keluarga itu bukan hanya di dunia saja, melainkan di syurga kelak. Lebih dari itu, nabi Muhmmad terbiasa membawa cucu-cucunya (Hasan dan Husen) untuk salat bersamanya di Masjid.

Dipenghujung usia; Beliau mengingatkan kepada ummat manusia untuk selalu berpegang teguh pada dua pusaka (al quran dan al hadits). Dengan berpegang teguh pada quran dan hadits, akan membuat selamat dunia dan akhirat 

Keberadaan nabi Muhmmad saw, memang benar-benar jadi teladan bagi segenap ummat manusia. Allah SWT sendiri menunjukkan yang dipesankan pada al quran surah al ahzab ayat 21.

21.  Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah (Al Ahzab; 21).

Wallahu a'lam

InputPeringatan Maulid nabi saw di Pesantren BIdayatul Hidayah Taraju Tasikmalaya /dok. pri
InputPeringatan Maulid nabi saw di Pesantren BIdayatul Hidayah Taraju Tasikmalaya /dok. pri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun