Mohon tunggu...
Iim Ibrohim
Iim Ibrohim Mohon Tunggu... Ilmuwan - dosen

Dosen di Universitas Muhammadiyah Bandung, dan Ketua Yayasan Mutiara Embun Pagi Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Lingkup Studi Islam

26 Oktober 2023   14:33 Diperbarui: 26 Oktober 2023   14:35 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pembelajar keislaman perlu mengetahui ruang lingkup dari studi Islam itu sendiri. Dengan seperti itu, poin-poin ajaran dapat terpetakan dengan baik. Bonusnya, materi keislaman dapat diperoleh secara kompreh

Ruang lingkup studi Islam (dokpri)
Ruang lingkup studi Islam (dokpri)
ensip.

Jika merujuk hadits nabi saw yang diriwayatkan Umar bin Khathab, disana didapatkan informasi bahawa ajaran Islam itu mencakup tiga unsur pokok yaitu Islam, Iman, dan Ihsan (Hr. Muslim). Islam ialah jalan hidup yang diridhai Allah SWT. Iman ialah keyakinan yang diucapkan dengan lisan, diyakini dengan hati serta diamalkan dengan perbuatan. Sedangkan ihsan, kita beribadah kepada Allah SWT seolah kita melihatnya. Jika kita tidak dapat melihat Allah, dan dipatikan tidak dapat, maka yakinlan bahwa Allah SWT selalu melihat kita. Pengertian tersebut akan memandu kita untuk beribadah dengan sebaik-baiknya. Ketiga unsur tersebut, lebih dikenal juga dengan trilogy ajaran Islam.

Ruang Lingkup dan Objek Studi Islam dapat pula ditinjau dari tiga unsur pokok. Kita dapat mengenal Islam melalui doktrin ajaran, dinamika dan struktur masyarakat, serta sikap masyarakat pada doktrin itu sendiri.

Setiap agama memiliki doktrin. Berbagai doktrinnya dipastikan memerintakan untuk melakukan kebaikan dan melarang keburukan. Pembedanya, terdapat doktrin dari langit (wahyu dari Tuhan), atau dikenal dengan agama samawi dan terdapat pula yang muncul atas renungan kehidupan ummat manusia (ardhi).

Kehidupan dan struktur ummat manusia dapat menggambarkan pula sebuah ajaran suatu agama, termasuk di dalamnya ajaran Islam. Studi tersebut lebih terlihat dari fenomena yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, metode yang sering digunakan ialah pendektan fenomenologi. Bagi para orientalis yang mendalami Islam secara objektif, mereka tidak serta merta menyimpulkan, namun terlebih dahulu akan mencari informasi pada kondisi yang terjadi. Sebaliknya, bagi mereka yang berupaya mencari kelemahan untuk menjatuhkan, maka dapat dijadikan senjata untuk menyerang suatu agama yang tidak diyakininya.

Terakhir, sikap ummat manusia pada suatu ajaran memang berbeda. Sebagian ummat manusia sangat patuh hingga mengatakan hayyatuna kulluha ibadah. Sebagain fluktuatif atau sesuai kebutuhan. Manakala sedang dalam kesusahan, sangat dekat dengan Allah SWT, namun manakala serba berkecukupan, ia melupakan-Nya. Terdapat pula yang benar-benar tidak menghiraukan. Agama hanya label pada KTP saja.

Ajaran Islam tentu bukan sekadar ritual ibadah mahdhah (hablum minallah) saja. Ibadah mahdhah sangat terbatas dan telah dicontohkan oleh rasulullah sang pembawa risalahnya. Sebaliknya, ibadah ghair mahdhah (hablum minannas) sangat luas dan tidak terbatas. Terlebih Tuhan sebagai pemberi wahyu mengatakan bahwa al quran yang diturunkannya hudan lil muttaqin, bahkan hudan linnas. Artinya, ruang lingkup ajaran islam mencakup setiap unsur kehidupan ummat manusia.

Wallahu a'lam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun