Mohon tunggu...
iilhamadityaramli
iilhamadityaramli Mohon Tunggu... Mahasiswa - D4 Manajemen Perkantoran Digital | Fakultas Vokasi | Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tari Piring sebagai Kajian tentang Hubungan antara Seni, Adat, dan Sejarah di Minangkabau, Sumatra Barat

8 Desember 2024   20:31 Diperbarui: 8 Desember 2024   20:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tari Piring sebagai Perpaduan Seni dan Adat Minangkabau

Tari Piring adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, yang memadukan seni tari dengan nilai-nilai adat yang kental. Tarian ini dikenal luas karena gerakannya yang dinamis dan atraktif, di mana para penari memainkan piring-piring di tangan mereka sambil menari. Gerakan-gerakan yang lincah dan penuh semangat ini menjadikan Tari Piring sebagai salah satu tarian yang paling populer di Indonesia.

Asal Usul Tari Piring

Tari Piring diyakini berasal dari permainan tradisional masyarakat Minangkabau yang disebut bamain piriang. Dalam permainan ini, anak-anak laki-laki dilatih untuk mengembangkan kelincahan dan ketangkasan dengan memutar piring di tangan. Seiring berjalannya waktu, permainan ini berkembang menjadi tarian yang lebih kompleks dan mengandung nilai seni yang tinggi, hingga akhirnya dikenal sebagai Tari Piring yang kita kenal saat ini.

Makna dan Filosofi

Tari Piring bukan hanya sekadar tarian, tetapi juga mengandung makna dan filosofi yang mendalam. Beberapa makna yang terkandung dalam tari ini antara lain:

  • Keberanian dan Ketangkasan: Gerakan-gerakan dalam Tari Piring memerlukan keberanian dan ketangkasan dari para penari. Hal ini melambangkan semangat juang dan kepahlawanan masyarakat Minangkabau.
  • Keseimbangan: Para penari harus menjaga keseimbangan tubuh sambil memainkan piring-piring, yang melambangkan pentingnya menjaga keseimbangan hidup antara duniawi dan ukhrawi.
  • Keharmonisan: Tari Piring sering dibawakan secara berkelompok, menggambarkan pentingnya hidup rukun dan harmonis dalam masyarakat.

Unsur-Unsur Tari Piring

Tari Piring memiliki beberapa unsur penting yang membedakannya dari tarian tradisional lainnya, yaitu:

  • Piring: Piring adalah properti utama dalam Tari Piring. Piring yang digunakan biasanya terbuat dari tanah liat dan memiliki ukuran yang bervariasi.
  • Kostum: Kostum yang digunakan dalam Tari Piring biasanya berwarna cerah dengan motif khas Minangkabau yang memperlihatkan keindahan budaya daerah tersebut.
  • Musik: Musik pengiring Tari Piring biasanya menggunakan alat musik tradisional Minangkabau seperti talempong, gong, dan saluang. Musik ini menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat.
  • Gerakan: Gerakan dalam Tari Piring sangat bervariasi, mulai dari gerakan sederhana seperti memutar piring di tangan hingga gerakan yang lebih kompleks seperti melempar dan menangkap piring.

Perkembangan Tari Piring

Seiring berjalannya waktu, Tari Piring terus berkembang dan mengalami berbagai inovasi. Tarian ini tidak hanya dipentaskan dalam acara adat, tetapi juga dalam berbagai acara kesenian lainnya. Tari Piring telah menjadi salah satu ikon budaya Indonesia dan sering dipentaskan dalam acara-acara internasional, memperkenalkan budaya Minangkabau ke seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun