Kepemimpinan kepala sekolah sangat memainkan peran penting dalam membawa berbagai perubahan kreatif dan inovatif bagi kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Sejumlah fakta yang diangkat dari berbagai penelitian para ahli menunjukan hal tersebut. Laporan studi yang dilakukan oleh oleh Drysdale (2005) Â bertajuk "Sustaining School and Leadership Success in Two Australian School".
Ada sejumlah temuan riset tentang kesuksesan kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya, Â antara lain bahwa kepemimpinan kepala sekolah yang sukses itu menampilkan suatu karakteristik tertentu yakni dia memiliki kapasitas diri yang mampu membangun visi dan arah perubahan secara jelas, mampu memahami dan mengembangkan personil, cakap dalam mendesain kembali organisasi sekolah agar relevan dengan visi yang ditetapkan, cakap dalam mengelola dengan baik program pengajaran dan pembelajaran
 Laporan riset itu menyebutkan bahwa kepala sekolah yang memiliki tingkat kesuksesan yang baik dalam memimpin sekolahnya adalah mereka yang mampu membangun lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, mampu mengartikulasikan secara jelas nilai-nilai dasar (basic value) yang dikembangkan di sekolahnya, mengkontruksi perencanaan sekolah secara baik, mampu membangun kepercayaan stakeholders (establishing trust), mendorong semua warga sekolah kedalam suatu visi bersama sekolah, mampu mempengaruhi program-program pembelajaran (instructional) secara baik, dan mampu bekerja dalam konteks yang luas dan membangun kerjasama dengan stakeholders secara produktif.Â
Dalam perkembangan riset lainnya yang dilakukan oleh Day  (2010) di Inggris digambarkan delapan dimensi yang membangun kesuksesan kepemimpinan kepala sekolah, yakni dia mampu: 1) mendefinisikan dan menterjemahkan nilai-nilai dan visi untuk membangun harapannya (expectations) menetapan arah dan membangun kepercayaan stakeholders (build trust), 2) membangun kondisi yang baik untuk terjadinya proses pengajaran dan pembelajaran (teaching and learning) yang bermutu.
3) melakukan restrukturisasi organisasi sekolah sesuai kebutuhan kepemimpnan dan manajemen dan mendesain kembali peranan kepemimpinan dan tanggungjawabnya sebagai seorang administrator, manajer dan pemimpin, 4) melakukan pengayaan kurikulum (enrich the curriculum), 5) meningkatkan kualitas guru, 6) meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, 7) membangun kerjasama yang baik secara internal dengan warga sekolah, 8), membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat di luar sekolah
Penelitian lain tentang kepala sekolah yang berhasil dalam kepemimpinanya juga telah ditunjukan oleh Hoog et al. (2011) di Swedia sebagaimana dilaporkan dalam laporan penelitiannya bertajuk "Swedish successful schools revisited". Â Penelitian itu merefleksikan beberapa temuannya bahwa kepala sekolah hendaknya memiliki kepercayaan diri yang kuat dan memiliki kecakapan (capacity) dalam meningkatkan sekolahnya melalui perubahan struktur maupun kultur sekolah.
Hal lainnya adalah seorang kepala sekolah hendaknya mampu membangun dialog yang baik dan demokratis dengan para stafnya, menunjukan kepedulian yang tinggi dalam hubungan sosialnya dengan stafnya maupun dengan para siswanya. Penelitian itu menyebutkan pentingnya bekerja secara tanpa jarak dengan para guru untuk tidak hanya menantang ide-ide mereka tapi juga bekerjasama secara baik dengannya dalam mewujudkan visi dan tujuan bersama (commons vision and goals). Dengan cara demikian maka itulah jalan terbangunnya kepercayaan, iklim dialogis dan kredibilitas atas kepemimpinannya.
Salah seorang responden (guru) sebagaimana dilaporkan dalam laporan itu menyatakan penilaiannya kepada kepemimpinan kepala sekolahnya, dia mengatakan, "she was a batter leader, she discussed with the teachers before she took decisions. Further, she was a visible leader actively involved in the work with the student and teachers in the classroom".
Disebutkan bahwa kepala sekolah yang bagus ternyata juga diapresiasi oleh para siswanya. Ketika siswa diminta membandingkan kepala sekolah di sekolah yang dijadikan lokasi penelitian dapat merefleksikan pendapat siswa di sekolah tersebut tentang sosok kepala sekolah sebelumnya yang bagus di mata mereka.
Dalam laporannya penelitian itu menuliskan sebuah ilustrasi yang menarik, "One student said about their old principal: "she stopped and talked to us in the corridor about different things, but the new one only sometimes says 'hello'. Sederhana sekali penilaian para siswa tentang kepala sekolah yang baik ialah dia yang ramah kepada para siswa yang selalu menyapa mereka secara tulus, berdialog tentang suatu hal sehingga para siswa merasa dihargai.
Sebaliknya menurut para siswa sosok kepala sekolah yang hanya sesekali saja menyapa mereka itu bukanlah sosok kepala sekolah yang baik. Penelitian di Swedia itu menyebutkan pula bahwa kepala sekolah yang sukses itu dia adalah yang mampu membangun banyak komunikasi tentang masa depan sekolah yang dicita-citakan bersama. Dia juga merupakan sosok motivator yang baik yang mampu membangkitkan motivasi intrinsik siswanya. Sosok yang demokratis, dialogis, terbuka, bersahabat, peduli, visioner itulah rupanya sedikit hal dari sekian banyak hal yang barangkali harus dimiliki oleh siapa saja anda yang akan atau telah menduduki posisi sebagai kepala sekolah.
Posisi kepala sekolah memang menuntut kapasitas yang baik, tidak mudah menjadi seorang kepala sekolah mengingat peranan yang cukup kompleks. Posisi kepala sekolah harus menjalani peranannya sebagai pendidik bagi warga sekolah, menjadi pemimpin bagi para staf dan siswanya, dia juga harus menghadapi tugasnya sebagai manajer yang memastikan beroperasinya sistem sekolah dengan baik dan juga tugas-tugas administratif. Bagaimanakah memainkan peranan tersebut secara baik, itulah tantangan yang harus di jalani oleh anda para kepala sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H