Mohon tunggu...
iikfebri
iikfebri Mohon Tunggu... -

Terimakasih sudah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertalite Tetap Diluncurkan Meski Rupiah Melemah

19 September 2015   15:46 Diperbarui: 14 September 2016   11:30 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

 

 

 

 

 

 Rencana pemerintah meluncurkan pertalite pada bulan Mei 2015 lalu kini tercapai setelah launching pada Jumat (24/07/2015). Di 103 SPBU kota-kota besar Indonesia sudah banyak dijumpai penjualan bensin keluaran PT Pertamina dengan angka oktan 90 plus kandungan sulfur 180 ppm dan berwarna hijau terang jernih ini . Memang benar, keberadaan pertalite ini telah menggeser tangki premium. Jika respon masyarakat baik maka kebijakan selanjutnya oleh Vice President Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro adalah meningkatkan volume pertalite di berbagai SPBU yang menjadi uji pasar.
Keputusan pertamina meluncurkan pertalite ini menimbulkan berbagai kritik, karena dianggap kurang transparan mengenai mekanisme pengadaan BBM baru ini. Pertalite diyakini produk impor karena fasilitas kilang Pertamina tak memenuhi spesifikasi, kecuali Balongan (CNN Indonesia). Lantas apakah pertalite tetap akan berlangsung diluncurkan hingga memenuhi target pemerintah sedangkan pemerintah berada pada keterpurukan melemahnya nilai rupiah.
Apabila pemerintah kokoh tetap meluncurkan pertalite, tidak menutup kemungkinan pemerintah akan mengalami kerugian besar yang berkepanjangan. Pemerintah harus tetap impor bahan pertalite sedangkan anggaran pemerintah sendiri akan terkuras akibat melemahnya nilai tukar rupiah dimata dunia.
Pemerintah sampai saat ini belum juga merevisi harga BBM di SPBU. Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS menimbulkan kerugian besar pihak PT Pertamina. Harga minyak mentah saat ini jatuh dibawah US$ 50 per barel (Dhany, Rista Rama). Dengan adanya pertalite ini masyarakat tidak terlalu merasakan dampaknya karena masyarakat hanya merupakan konsumen dan justru malah banyak yang merespon positif karena pertalite memiliki performa yang lebih bagus dari premium. Tetapi dampak yang perlu diperhatiakan adalah dengan bergesernya premium oleh pertalite, bahan makanan pokok justru akan terus naik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun