Banyak hal-hal kecil yang dianggap sepele, namun sebenarnya punya hikmah sendiri-sendiri. Dengan mengakui bahwa iuran sekecil apapun adalahs sebuah tanggung jawab, kita tidak akan menyia-nyiakannya. Karena kalau dipikir-pikir receh seribuan yang dikumpulkan selama 30 hari akan menjadi Rp 30.000. Nominal yang cukup untuk makan siang di kantin dua kali, atau bensin pertalite tiga liter juga bisa. Hal-hal kecil seperti ini yang mulai sekarang harus diperhatikan juga, agar tidak ada lagi kata "sepele".
6. Tidak Perlu Pick Me Kalau Ada Pembentukan Kelompok
Jika kita bukan orang bermasalah dalam hal konstribusi kelompok, maka ikut serta dalam kelompok manapun adalah hal yang mudah. Momen pembentukan kelompok secara mandiri adalah saat dimana mahasiswa pilih-pilih anggota. Aktif membayar iuran membuat kita akan dipilih otomatis untuk masuk kedalam kelompok mereka. Tidak perlu fafifu sana-sini. Namun, tentu kompetensi dan kemampuan harus kita seimbangkan.
7. Lebih Berani Menampakkan Diri di Kelompok
Bila beban hutang sudah terbayarkan, maka kita tidak akan merasa terbebani. Begitupun dalam kelompok, saat kita sudah berkonstribusi, maka seolah kita akan menjadi percaya diri. Biasanya akan lebih berani menyuarakan pendapat kita, menyangtidakh hal yang tidak sesuai keinginan, maupun meminta tolong sesama anggota kelompok. Selain itu, dengan percaya diri juga membuat keharmonisan kelompok akan terbangun.
Nah, sekarang masih mau menyepelekan iuran sekecil seribu rupiah? Jangan lagi ya! Receh bisa memiliki banyak arti, menciptakan percaya diri, hingga membangun keharmonisan kelompok. Maih banyak yang butuh uang receh seperti tukang parkir, pengemis, pengamen, dan orang yang terkena musibah. Bahkan diluaran sana banyak yang tidak punya uang sepeserpun. Mari jadi lebih baik dengan aktif ikut iuran kelompok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H