Mohon tunggu...
Khaiqal Fahrezi Meuraxa
Khaiqal Fahrezi Meuraxa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia 21 Universitas Andalas

Kalo lagi gabut, nulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Implikatur Dalam Komunikasi Efektif Pada Situasi di Tempat Kerja

24 Juni 2024   10:42 Diperbarui: 24 Juni 2024   11:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/Savana Ki

Implikatur adalah sebuah konsep dalam bidang pragmatik yang merujuk pada makna yang tersirat dalam sebuah percakapan, yang tidak diungkapkan secara eksplisit oleh penutur tetapi dipahami oleh pendengar berdasarkan konteks dan situasi percakapan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh filsuf bahasa H.P. Grice dalam teorinya tentang implikatur konversasional. 

Di tempat kerja, pemahaman dan penggunaan implikatur sangat penting untuk komunikasi yang efektif, mengurangi kesalahpahaman, serta menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.

Implikatur adalah bagian dari teori Grice tentang maksim percakapan yang meliputi empat prinsip utama: kualitas, kuantitas, relevansi, dan cara. Prinsip-prinsip ini mengarahkan percakapan agar berjalan lancar dan efisien. 

Dalam implikatur, makna yang ingin disampaikan penutur tidak selalu diungkapkan secara eksplisit, tetapi dipahami oleh pendengar melalui petunjuk konteks dan asumsi bersama. Misalnya, jika seorang manajer berkata, "Kita perlu memastikan proyek ini selesai tepat waktu," implikasinya bisa jadi lebih dari sekedar tenggat waktu; mungkin ada tekanan eksternal atau kepentingan strategis yang tidak diungkapkan secara langsung.

Di tempat kerja, komunikasi antar karyawan sering kali mengandung implikatur untuk menyampaikan pesan secara halus atau menjaga keharmonisan hubungan. Misalnya, jika seorang karyawan mengatakan kepada rekannya, "Sepertinya kamu sering lembur akhir-akhir ini," implikasinya mungkin bukan hanya mengomentari jam kerja, tetapi juga keprihatinan terhadap kesehatan atau keseimbangan kerja dan kehidupan. 

Dalam situasi ini, rekan kerja yang memahami implikatur dapat menangkap makna tersirat dan merespons dengan lebih empatik, misalnya dengan menawarkan bantuan atau berbagi beban kerja.

Komunikasi antara atasan dan bawahan sering kali melibatkan implikatur untuk memberikan umpan balik atau instruksi tanpa menimbulkan ketegangan. Atasan yang efektif menggunakan implikatur untuk menyampaikan kritik atau arahan dengan cara yang lebih diplomatis. 

Misalnya, jika seorang manajer berkata, "Laporan ini hampir sempurna, hanya perlu sedikit penyempurnaan," implikasinya mungkin bahwa ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Bawahan yang memahami implikatur ini akan merespons dengan melakukan perbaikan tanpa merasa tertekan atau terintimidasi.

Dalam dinamika tim, implikatur dapat membantu menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan kohesif. Anggota tim yang memahami implikatur dapat menangkap makna tersirat dalam percakapan dan merespons dengan tepat. 

Misalnya, dalam rapat tim, seorang anggota mungkin berkata, "Apakah kita punya cukup waktu untuk meninjau proposal ini lagi?" yang mengimplikasikan bahwa ada kekhawatiran tentang kualitas proposal tersebut. Tim yang efektif akan menangkap implikatur ini dan mengambil tindakan yang diperlukan, seperti meninjau kembali atau memperbaiki proposal.

Untuk lebih memahami implikatur dalam konteks tempat kerja, berikut adalah beberapa studi kasus yang menggambarkan bagaimana implikatur berperan dalam komunikasi sehari-hari:

  1. Situasi Manajemen Proyek:

Seorang manajer proyek berkata kepada timnya, "Kita harus menyelesaikan ini sebelum tenggat waktu berikutnya."

Implikasi: Ada urgensi dan mungkin tekanan tambahan dari klien atau pemangku kepentingan lain yang tidak disebutkan secara eksplisit.

  1. Umpan Balik Kinerja:

Seorang atasan memberi umpan balik kepada bawahan, "Presentasimu sangat bagus, mungkin kita bisa menambahkan sedikit data lebih lanjut."

Implikasi: Presentasi masih kurang lengkap dan membutuhkan data tambahan agar lebih kuat dan meyakinkan.

  1. Diskusi Antar Karyawan:

Seorang rekan kerja berkata, "Sepertinya kamu butuh bantuan dengan laporan ini."

Implikasi: Karyawan tersebut mungkin melihat bahwa rekan kerjanya kesulitan atau kelebihan beban kerja dan menawarkan bantuan secara tidak langsung.

Untuk memaksimalkan manfaat implikatur dan meminimalkan dampak negatifnya, berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  1. Pelatihan Komunikasi: Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang prinsip-prinsip pragmatik dan implikatur, sehingga mereka dapat memahami dan menggunakan implikatur dengan efektif.
  2. Mendorong Klarifikasi: Mendorong karyawan untuk meminta klarifikasi jika mereka tidak yakin dengan makna tersirat dalam percakapan.
  3. Membangun Budaya Transparansi: Meskipun implikatur berguna, penting untuk tetap membangun budaya komunikasi yang terbuka dan transparan di tempat kerja.
  4. Penggunaan Bahasa yang Jelas dan Spesifik: Mengajarkan karyawan untuk menggunakan bahasa yang jelas dan spesifik ketika situasi memerlukan kejelasan dan mengurangi potensi kesalahpahaman.

Implikatur memiliki peran penting dalam komunikasi di tempat kerja, baik dalam interaksi antar karyawan maupun antara atasan dan bawahan. Dengan memahami dan menggunakan implikatur secara efektif, komunikasi dapat menjadi lebih efisien, hubungan interpersonal dapat ditingkatkan, dan kesalahpahaman dapat diminimalisir. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu di tempat kerja untuk mengembangkan kemampuan pragmatik mereka, termasuk pemahaman tentang implikatur, guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis. Dengan strategi yang tepat, implikatur dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam mencapai tujuan komunikasi yang efektif dan kolaboratif di tempat kerja.

Oleh: 

Khaiqal Fahrezi Meuraxa

Abdurrahman Gafar

Arya Delvanata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun