Mohon tunggu...
Iid Muhyidin
Iid Muhyidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar Menulis

Mimpiku; dari satu kata menjadi buku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pagiku di Depan Tungku

11 Juli 2021   21:19 Diperbarui: 13 Juli 2021   17:39 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PAGIKU DI DEPAN TUNGKU

oleh : Iid Muhyidin


Ayam mulai berkokok

ditengah heningnya malam dingin

suara pupujian mengetuk telinga

menyampaikan pesan untuk segera

mengingat-Nya

Jendela-jendela rumah mulai terbuka

lampu-lampu berhenti menyala

embun-embun menyisakan tetesannya

berharap sang surya datang membawa asa

Tapi... 

dibalik indahnya arunika, ada yang masih berduka

ia mendekam dipenjara, penjara rindu pada bara

O tungku, ku ajak kau segera bertemu

bara diujung kayu, dan romantisnya tiupan cinta

dari selongsong bambu

Kuningan, 9 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun