Bioskop Atoom Citeureup menjadi tempat bersejarah selanjutnya. Tempat ini dulunya adalah sebuah bioskop yang terkenal pada masanya. Bioskop Atoom Citeureup yang berlokasi di jalan Kareng Asem, Citeureup Bogor diketahui sudah terbengkalai sejak tahun 1998.
Diduga bahwa Bioskop ini sudah tidak beroperasi selama 25 tahun lamanya sampai sekarang. Adapun penyebabnya dikarenakan Krisis moneter yang melanda Indonesia waktu itu. Sehingga para pekerja di PHK dan pemiliknya menutup bioskop ini. Tidak hanya itu, kurangnya investor dan persaingan dunia perfilman kala itu juga membuat Bioskop Atoom ini ditutup. Konon katanya Bioskop Atoom ini sekarang sudah menjadi tempat sarang makhluk gaib. Dan sering kali dikaitkan dengan sesuatu yang berbau mistis.
Menurut pernyataan dari warga setempat. Terkadang ada sosok yang sering muncul saat malam hari, mulai dari tuyul, sundel bolong, Wanita aborsi, ataupun noni Belanda. Tempat yang kumuh dan tidak terawat acap kali membuat para setan betah ditempat ini. Bahkan ada yang memanfaatkan tempat ini sebagai tempat aborsi. Tidak tahu pasti kabar itu beredar membuat tempat ini di anggap sebuah tempat paling angker di Citeureup Bogor.Bioskop yang didirikan pada tahun 1978 ini berjaya pada tahun 1990. Dan pada tahun 1998 resmi ditutup. Bukti fisik bangunan Bioskop Atoom Citeureup masih ada sampai sekarang. Tempat ini sekarang tidak digunakan dan hanya menjadi bangunan kosong.
3.Makam Pangeran Sake
Pangeran Sake atau lebih dikenal dengan Raden Sake mempunyai nama asli Syarifudin Shoheh. Beliau merupakan tokoh agama yang dikenal di daerah Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor. Tepatnya di Desa Karang Asem Kampung Nangka Citeureup.
Makan kramat Raden Sake selalu banyak didatangi para peziarah. karena Raden Sake juga merupakan pangeran dari Banten atau masih ada nasab dengan salah satu wali Songo Syarif Hidayatullah. Makam Raden Sake ini masih menimbulkan misteri sampai saat ini. Hal ini dikarenakan menurut Acun tokoh utama di daerah Citeureup menyebutkan bahwa makam Raden Sake tidak ada tahunnya dan tidak tahu kapan beliau meninggal atau wafat. Selain itu juga tidak ada yang mengetahui kapan beliau lahir. Sehingga tidak adanya acara Haulan (acara seratus tahuan memperingati kewafatan beliau).
Raden Sake tercatat sebagai tuan tanah pertama di daerah Citeureup. Hal ini termaktub dalam catatan Belanda buku Oude Hollandche Buitenplaatsen Van Batavia karya Dr.V.I Van De Wall. Â Dan pada tahun 1756 Pangeran Arya dari kesultanan Banten dan Pangeran Sake kakaknya menjual Sebagian tanah Citeureup pada Johan Andries Baron Belanda.
Itulah tempat yang penuh misteri di wilayah Citeureup Bogor Jawa Barat yang telah di telan zaman. Maka dengan hal ini kita sebagai orang Indonesia harus bangga dengan sejarah dan budaya yang masih ada sampai sekarang ini. Walaupun sebenarnya fisik dari bukti sejarah ini kini telah hilang atau masih ada.
 Penulis: Ii Rahmanudin Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
 Sumber: (Berbagai Sumber)