Mohon tunggu...
Ihza Chabib Harmeianto
Ihza Chabib Harmeianto Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Memberikan Waktu Bermain bagi Anak

28 Maret 2022   18:49 Diperbarui: 28 Maret 2022   18:52 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay/ThanhNH

Sekait dengan itu, hal serupa juga diungkapkan oleh John Holt yang menjelaskan bahwa anak-anak harus diberikan ruang baik oleh orang tua maupun oleh guru untuk diberikan waktu bermain, karena melalui kegiatan bermain anak-anak dapat memiliki kesempatan untuk mengekspresikan potensinya. 

Selain itu, dalam proses pendidikan formal sekolah harus dapat menjadi ruang bermain yang nyaman bagi anak, sekolah tidak boleh hanya sekadar menjadi tempat untuk anak menimba ilmu pengetahuan secara tekstual semata, namun juga mampu menjadi wahana yang efektif untuk mengembangkan perasaan dan keterampilannya. Hal ini sejalan dnegan apa yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara, ia menamai sekolahnya dengan nama "Taman Siswa". 

Adapun filosofi yang diusung oleh Ki Hadjar dalam menamai sekolahnya adalah bahwa sejatinya sekolah harus dapat seperti taman bagi anak, artinya di dalamnya anak-anak merasa senang dan bahagia.

Selain itu, hal lain yang menjadi urgensi bagi anak untuk diberikan waktu bermain yang cukup adalah untuk menghindari rasa bosan dalam diri anak, khususnya dalam pembelajaran. 

Tidak sedikit anak yang mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran yang disebabkan oleh minimnya inovasi dan kreasi yang dilakukan oleh guru. 

Terlebih apabila guru tersebut tidak dapat membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan, minim interaksi, dan kurang variatif, maka anak-anak akan kehilangan ketertarikan dalam belajar. 

Oleh karena itu, melalui kegiatan bermain anak-anak dapat membuka ruang bagi dirinya untuk berekspresi dan melakukan kegiatan yang disenananginya.

Dalam melihat tingkah laku atau kepribadian dari seorang anak, tidak sedikit orang tua dan guru yang tidak memahami esensi dari seorang anak. Pada dasarnya, anak merupakan "homo ludens" atau makhluk bermain. 

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika beberapa pakar pendidikan menjadikan kegiatan bermain sebagai aktivitas yang sangat diperlukan oleh anak. 

Dalam beberapa kasus, bahkan tidak sedikit anak yang mengalami stress dalam proses pembelajaran, sehingga kegiatan bermain merupakan hal yang tidak bisa direnggut dalam diri anak.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan hal yang urgen bagi anak. Baik orang tua maupun guru harus memberikan waktu bagi anak untuk bermain, karena melalui kegiatan bermain anak-anak dapat memiliki ruang untuk mengekspresikan diri, menemukan bakat, dan potensinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun