Mohon tunggu...
Ihya Arifin
Ihya Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Dakwah Program Studi Ilmu Tasawuf Institut Agama Islam Latifah Mubarakiyah Tasikmalaya

Tulisan tangan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Takhalli, Tahalli, dan Tajalli dalam Kitab Risalah Qushairiyah

21 Desember 2024   22:19 Diperbarui: 21 Desember 2024   22:19 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Takhalli, Tahalli, dan Tajalli dalam Kitab Risalah Qushairiyah
Pendahuluan
Kitab Risalah Qushairiyah merupakan salah satu karya monumental dalam khazanah tasawuf Islam yang ditulis oleh Imam Abu al-Qasim Abdul Karim al-Qushairi (986--1072 M). Kitab ini membahas prinsip-prinsip tasawuf yang mengajarkan cara mendekatkan diri kepada Allah melalui proses penyucian jiwa dan penghayatan akhlak yang mulia. Di antara konsep penting dalam tasawuf yang sering dibahas adalah takhalli, tahalli, dan tajalli. Ketiga istilah ini menjadi tahapan spiritual yang harus dilalui oleh seorang salik (penempuh jalan Allah) untuk mencapai maqam kedekatan kepada Allah.

1. Takhalli (Pengosongan Diri)

Takhalli berasal dari kata khala yang berarti kosong. Dalam konteks tasawuf, takhalli berarti mengosongkan hati dari sifat-sifat tercela (akhlaq madzmumah) seperti kesombongan, iri hati, kebencian, dan cinta dunia yang berlebihan. Imam al-Qushairi dalam Risalah Qushairiyah menekankan bahwa seorang salik harus memulai perjalanan spiritualnya dengan introspeksi dan muhasabah (evaluasi diri).
Takhalli menjadi tahap awal karena hati yang penuh dengan sifat buruk tidak akan mampu menerima cahaya ilahi. Proses ini memerlukan mujahadah (kesungguhan) dan riyadhah (latihan jiwa), sebagaimana diajarkan oleh para sufi.

2. Tahalli (Penghiasan Diri)

Setelah mengosongkan hati dari sifat tercela, langkah selanjutnya adalah tahalli, yaitu menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji (akhlaq mahmudah). Beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang salik di antaranya adalah:

Keikhlasan (ikhlas) dalam beribadah.

Kesabaran (shabr) dalam menghadapi ujian.

Tawakal (berserah diri kepada Allah).

Syukur atas nikmat Allah.

Cinta kepada Allah dan makhluk-Nya.

Imam al-Qushairi menjelaskan bahwa tahalli adalah proses menanamkan nilai-nilai ilahiyah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, seorang salik tidak hanya membersihkan hati, tetapi juga mengisinya dengan kebaikan yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun