Mohon tunggu...
Ihya Ulumuddin
Ihya Ulumuddin Mohon Tunggu... Administrasi - Stay Hungry, Stay Foolish

Kadang nulis, kadang baca, kadang nonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Coklat Hangat Perempuan Pagi

5 Mei 2011   03:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:04 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

 

Katamu secangkir coklat hangat di pagi hari. Aroma tengkuk tubuh pagi yang terjamah bibir yang ranum. Semerbaknya meruntuhkan ingatan akan keterasingan masa silam. Sehangat nafas yang tersalurkan lewat pancaran surya di tunas-tunas pagi.

Katamu secangkir coklat hangat di pagi hari. Lembut belaian tangan pada hati yang lantak. Sempurnanya tarian para penari balet, ringan tapi tegar, gemulai tapi kokoh. Jantung yang memompa aliran rindu hingga raga menjadi indah dalam kesatuan rasa pada rusuk yang lengkap.

Katamu secangkir coklat hangat di pagi hari. Syahdu pandangan yang terpana hangat. Menggetarkan sanubari yang dahaga akan sapa. Merelungkan hati pada ruang kebahagian dan keabadian yang tertanam pada raga yang lemah. Tafsir para pujangga yang tersirat makna dan terlukis sempurna di dinding alam.

Katamu secangkir coklat hangat di pagi hari. Keterlanjangan indera melakoni romantisme inspirasi, kosong tapi penuh, padat tapi tak mampat. Menghancurkan gundah yang tertanam dalam atma. Mengkandaskan ketidakberdayaan yang kemudian melayang di langit lalu bersenyawa dengan mendung.

Katamu secangkir coklat hangat di pagi hari. Awal kesempurnaan hakikat persenyawaan dua percintaan. Keikhlasan sejati menjadi mahligai yang terpatri. Seutas rindu meredam amarah lalu seuntai senyum yang menanggalkan nafsu.

Katamu secangkir coklat hangat di pagi hari sehangat dekapan rindu di ujung senja.

Sumber gambar

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun