Mohon tunggu...
ihwan Tamami
ihwan Tamami Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Mahasiswa jurusan teknik informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKM 64 dan 65 Memberikan Sentuhan Peduli Melalui Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap

24 Desember 2023   20:41 Diperbarui: 24 Desember 2023   20:49 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterlibatan mahasiswa dari Kelompok KKM 64 dan 65 tidak hanya sebagai pelaksana teknis "matok tanah," tetapi juga sebagai jembatan emosional dan intelektual antara dunia pendidikan dan kehidupan masyarakat. Melalui interaksi langsung dengan warga, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman lapangan yang berharga tetapi juga mampu memberikan pandangan segar dan ide-ide inovatif yang dapat memberikan nilai tambah dalam proses PTSL.

Keberanian mahasiswa yang memanjat pohon rambutan dan menggunakan galah untuk memetik buah langsung dari pohon menjadi contoh nyata semangat gotong-royong dan keberanian untuk beradaptasi dengan lingkungan. Keterlibatan mahasiswa tidak hanya menjadi bentuk kontribusi pada kegiatan PTSL tetapi juga menciptakan hubungan saling menguntungkan antara dunia akademis dan masyarakat.

*Kebersamaan dalam Proses: Minuman, Snack, dan Rambutan*

Selama pelaksanaan PTSL, terlihat harmoni antara mahasiswa dan warga setempat. Warga tidak hanya memberikan keramahan, tetapi juga menyajikan minuman, snack, dan bahkan buah rambutan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi mahasiswa. Menariknya, buah rambutan yang diberikan oleh sebagian warga tidak didapatkan dari pasar atau toko, melainkan dipetik langsung oleh kelompok KKM. Mereka dengan lincah memanjat pohon rambutan dan menggunakan galah untuk mencapai buah yang tersembunyi di dahan tinggi. Inilah wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa dan warga dalam suasana yang penuh keceriaan. Inisiatif ini menciptakan atmosfer kebersamaan dan saling penghargaan di antara semua pihak yang terlibat.

Proses interaksi ini bukan hanya sekadar pertukaran materi, tetapi juga pertukaran nilai-nilai dan pengalaman. Mahasiswa tidak hanya menjadi pelaksana tugas tetapi juga peserta aktif dalam dinamika sosial masyarakat. Kebersamaan dalam PTSL menciptakan memori yang tidak terlupakan dan mengukuhkan semangat gotong-royong yang menjadi kekayaan budaya Desa Ngasem.

*Puncak Kegiatan: Momen Mengabadikan Kesuksesan*

Seiring berjalannya kegiatan, rumah terakhir di Dusun Sanan yang ditandai dengan patok menjelaskan bahwa PTSL telah mencapai puncaknya. Kesuksesan ini dirayakan dengan momen mengabadikan, di mana mahasiswa bersama perangkat desa dan warga setempat mengabadikan kebersamaan mereka dalam sebuah foto. Foto tersebut menjadi saksi bisu dari kerja keras dan kolaborasi antara mahasiswa, perangkat desa, dan warga dalam mewujudkan kejelasan kepemilikan tanah.

Kegiatan PTSL di Desa Ngasem bukan hanya sekadar pencatatan tanah tetapi merupakan upaya bersama dalam membangun pondasi yang kokoh bagi pembangunan desa. Melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan membawa angin segar dan perspektif baru dalam proses ini. Kebersamaan, keberanian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun