Mohon tunggu...
ihwan Tamami
ihwan Tamami Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Mahasiswa jurusan teknik informatika

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketidakmungkinan Menjadi Orang Lain: Mengapa Hanya Saya yang Saya Hidupi?

5 September 2023   10:07 Diperbarui: 5 September 2023   10:10 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pendahuluan

Mengapa kita menjadi diri kita sendiri? Pertanyaan yang tampak sederhana ini membawa kita ke dalam eksplorasi mendalam tentang identitas, determinisme, pilihan, dan esensi keberadaan manusia. Dalam artikel ini, kita akan menyelami pertanyaan mengapa kita menjalani kehidupan sebagai diri kita yang unik dan bukan sebagai orang lain. Memulai eksplorasi mendalam dalam psikologi manusia, penyelidikan filosofis ini menjelajahi ranah yang menarik dari eksistensialisme, teori identitas diri, determinisme, dan konsep penting tentang otonomi individu.

Bagian 1: Determinisme vs. Kebebasan

Pertimbangan awal dalam menjawab pertanyaan ini berkaitan dengan menyelidiki hubungan antara determinisme dan kebebasan individu. Apakah kita hanya produk dari lingkungan, genetika, dan pengaruh sosial, ataukah kita memiliki kebebasan untuk memilih identitas kita sendiri? Kita akan menjelajahi teori-teori determinisme dan peran kebebasan dalam membentuk eksistensi pribadi kita.

Bagian 2: Eksistensialisme dan Beban Kebebasan

Eksistensialisme, sebuah gerakan filosofis, mendalami pertanyaan eksistensial, termasuk mengapa kita menjadi diri kita sendiri. Kita akan melihat bagaimana eksistensialisme menghadapi konsep kebebasan dan tanggung jawab dalam membentuk identitas individu. Apa artinya menjadi "diri sendiri" dalam pandangan eksistensialis?

Bagian 3: Identitas dan Peran Individu

Konsep identitas merupakan elemen sentral dalam menjawab pertanyaan ini. Bagaimana kita membangun dan merasa menjadi "kita"? Apakah identitas itu tetap atau mengalami perubahan seiring waktu? Bagaimana berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya, ikatan keluarga, dan pengalaman sebelumnya, berperan dalam membentuk inti dari diri kita?

Bagian 4: Pengaruh Sosial dan Kebutuhan akan Pengakuan Pribadi

Apakah keberadaan kita sebagai individu mencerminkan kebutuhan kita akan pengakuan dan identifikasi sosial? Bagaimana tekanan dari lingkungan sosial kita memengaruhi cara kita mengungkapkan diri? Kita akan mempertimbangkan peran yang dimainkan oleh budaya dan masyarakat dalam membimbing kita untuk menjadi "diri kita sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun