Â
Marilah wahai pemuda/i bangsa, sisihkan cinta dan perhatianmu terlebih dahulu..
Masih ada beberapa hal yang harus kau jalani demi kebaikan ibumu juga bangsamu!
Tak mau kan jikalau engkau ditertawakan oleh jam dinding yang selalu melihat kesibukkanmu memikirkan mereka yang tak sekalipun memikirkanmu?
Jangan sampai jam dinding itu menertawakannmu dan berkata "Kau telah lupa kenapa aku selalu menempel di dinding kamarmu, bukan hanya sebagai pengingat dalam studi dan kerjamu melainkan lebih dari itu, bahwa aku tak bisa kau putar ulang ke masa yang telah kau lalui. Detakku sebagai pengingat kecil di gendang telingamu, angka-angka ini sebagai pengingat seberapa berharganya angka usiamu, dan garis merah ini sebagai pengingat, bahwa kelak kau kan punya waktu untuk BERHENTI"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H