Mohon tunggu...
Ihwan muslim
Ihwan muslim Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mencoba

Penyangga

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kemajuan Ekonomi Pesat, Kota Cilegon Dibayangi Bencana Besar

2 September 2021   18:35 Diperbarui: 2 September 2021   18:38 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Meledaknya industri kimia

Banyaknya industri kimia menjadi ancaman nyata untuk masyarakat Kota Cilegon.

Beberapa kejadian yang sudah terjadi di kota Cilegon dan mengakibatkan banyak masyarakat terkena dampak walau ledakan yang terbilang kecil tersebut.

Dengan luas Cilegon yang hanya sebesar 175,5 km dan jumlah penduduk yang padat  hal ini harus menjadi perhatian khusus dalam mengantisipasi dampak buruk dari ledakan tersebut.

3. Ringe of fire

Disamping ancaman alam yaitu letusan gunung anak Krakatau dan juga dari non-alam yaitu ledakan industri kimia, Kota Cilegon juga terancam gempa bumi baik tektonik maupun vulkaniknya.

Dikutip dari Wikipedia, Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.

Maka dari itu, ancaman ringe of fire ini harus menjadi perhatian khusus karena pasti akan terdampak di industri kimia yang berada di kota Cilegon.

Dalam antisipasinya sudah dijelaskan didalam penuturan Kepala BPBD Kota Cilegon "Sekarang ini titik-titik evakuasi sedang dikaji ulang. Ini untuk kepentingan kelengkapan fasilitas titik evakuasi. Kan di setiap titik evakuasi harus dilengkapi fasilitas jalan yang memadai, juga toilet dan sebagainya," Rabu, 20 Januari 2021

Kota Cilegon pun sudah mengalami beberapa kejadian yang sudah seharusnya menjadi pembelajaran baik pemerintah dan masyarakat agar dapat  membuat rencana dalam mengantisipasi kejadian kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun