Cyberbullying adalah tindakan perundungan atau pelecehan yang terjadi secara daring (online) melalui penggunaan teknologi digital atau media sosial. Perundungan ini ditujukan kepada seseorang dengan tujuan menyakiti atau merugikan secara emosional. Contoh-contoh cyberbullying termasuk mengirim pesan teks atau komentar yang kasar, mengancam, atau melecehkan seseorang di media sosial, memposting foto atau video yang merendahkan seseorang, menyebar rumor palsu tentang seseorang, menggunakan akun anonim untuk menyakiti atau mengintimidasi seseorang, dan sebagainya.Â
Cyberbullying dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan mental dan emosional korban. Anak-anak dan remaja adalah kelompok yang rentan mengalami cyberbullying, tetapi orang dewasa pun bisa menjadi korban. Â Berikut adalah beberapa bahaya cyberbullying terhadap anak di medsos:Â
1. Gangguan Kesehatan Mental
Anak yang menjadi korban cyberbullying berisiko mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres. Mereka mungkin merasa takut, malu, dan terisolasi.Â
2. Rendahnya Harga Diri
Perundungan daring dapat merendahkan harga diri anak dan mengurangi rasa percaya diri mereka. Mereka bisa merasa tidak dihargai atau tidak berarti.Â
3. Gangguan Konsentrasi dan Prestasi Akademik
Anak-anak yang mengalami cyberbullying bisa mengalami kesulitan konsentrasi di sekolah dan berdampak pada prestasi akademik mereka.
4. Penarikan Diri dari Aktivitas Sosial
Anak-anak yang menjadi korban cyberbullying mungkin menarik diri dari aktivitas sosial atau menghindari interaksi dengan teman-teman karena merasa takut atau malu. Â
5. Perubahan Perilaku
Anak-anak yang mengalami cyberbullying dapat mengalami perubahan perilaku seperti marah, agresif, atau bahkan menunjukkan tanda-tanda depresi.Â
6. Efek Jangka Panjang
Cyberbullying dapat memiliki dampak jangka panjang pada anak, termasuk mengganggu hubungan sosial dan mengurangi kualitas hidup mereka.Â
Penting bagi para orang tua, pendidik, dan pengawas untuk mengenali tanda-tanda cyberbullying dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang menjadi korban. Komunikasi terbuka dan pengawasan terhadap aktivitas anak di media sosial juga penting untuk melindungi mereka dari dampak negatif cyberbullying. Selain itu, penting untuk mengajarkan anak-anak tentang etika digital dan cara berinteraksi dengan baik secara online, serta melibatkan mereka dalam pendekatan pencegahan dan intervensi terhadap cyberbullying.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H