Setiap hembusan nafas adalah suka.
Namun setiap kedip mata adalah duka.
Merasakan kehidupanyang menerka nerka.
Akan jalan yang dipilihnya.
Dia merupakan jelmaan yang kuasa.
Sosoknya yang begitu rupawa.
keindahan mata membuatku terpana.
Setiap ia mengedipkannya,
Tapi kenapa mulut ini tak kuasa untuk berkata.
Berkata apa yang sebenarnya dirasa.
Biarlah ini menjadi rahasia semesta.
Untuk seseorang yang dipuja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!