ceraikan saja tulangmu dari bungkusan kulit
ia tidak akan sanggup menahan kelima indra untuk disetor ke jiwamu
yang telah bermakam selama sunyi menyergap lebih dalam ketika malam
kau musti mendekap di pelapah jendela yang longgar
biar bias udara mengalir sealiran darahmu yang pergi dan tercecer di rupa cerminmu sendiri
sunyiku,
kau tidak akan mampu mengintai angin dalam seribu musim
dan aku telah memercayakan nyiur yang melambai di gigir laut
maka pergi lah kau bersama rajah rembulan yang menembang dalam dzikir kacapi dan suling
kau akan menemukan dalem Pancaniti di ribuan telaga yang senyap
--menunduklah dalam pertapaanku selama mata masih terbungkam debu
dan kau berkedip kepadaku hanya untuk mengatakan--siapa yang ingin mengusirku?
maka di sekian titiktitik menit jam dinding kamarku
ia akan mengubah lagi dongengmu yang sedikit memilukan
menjadi rebana kepiluan dalam perjumpaan dengan Yang Maha Rohman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H