Mohon tunggu...
Ihsan Subhan
Ihsan Subhan Mohon Tunggu... -

lahir di Cianjur 02 Desember 1987. Menggiati komunitas dan forum sastra di Cianjur. Belajar menulis adalah aktivitas yang rutinitas, selain makan dan tidur...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Kesunyian

25 Agustus 2010   15:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:43 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ceraikan saja tulangmu dari bungkusan kulit

ia tidak akan sanggup menahan kelima indra untuk disetor ke jiwamu

yang telah bermakam selama sunyi menyergap lebih dalam ketika malam

kau musti mendekap di pelapah jendela yang longgar

biar bias udara mengalir sealiran darahmu yang pergi dan tercecer di rupa cerminmu sendiri

sunyiku,

kau tidak akan mampu mengintai angin dalam seribu musim

dan aku telah memercayakan nyiur yang melambai di gigir laut

maka pergi lah kau bersama rajah rembulan yang menembang dalam dzikir kacapi dan suling

kau akan menemukan dalem Pancaniti di ribuan telaga yang senyap

--menunduklah dalam pertapaanku selama mata masih terbungkam debu

dan kau berkedip kepadaku hanya untuk mengatakan--siapa yang ingin mengusirku?

maka di sekian titiktitik menit jam dinding kamarku

ia akan mengubah lagi dongengmu yang sedikit memilukan

menjadi rebana kepiluan dalam perjumpaan dengan Yang Maha Rohman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun