Kedua, memasarkan ebook terbilang sulit. Ketika ebook kita yang anggaplah isinya bagus, bermutu, dan disajikan dengan bahasa ringan dan mudah dipahami sudah jadi, apa langkah selanjutnya? Apakah dengan menyebarkan ebook tersebut ke forum-forum atau situs diskusi online? Medsos? Bagaimana kita meyakinkan mereka untuk bersedia membeli ebook kita?
Lalu, saat memasarkan ebook, kita harus konsisten. Setelah dapat pembeli, kita tidak bisa tinggal duduk diam begitu saja. Kita harus incar pembeli lain, kecuali jika Anda mempromosikan ebook Anda lewat iklan atau SEO. Saya sering melihat ebook yang terjual laku pada awal-awal peluncuran saja, namun terjun bebas pada bulan-bulan berikutnya. Inilah efek ebook yang tidak dipromosikan secara terus-menerus oleh penulisnya.
Jika Anda menulis buku dan berhasil diterbitkan penerbit mayor, maka tugas Anda bisa dibilang sudah selesai. Penerbitlah yang mempromosikan buku Anda, entah itu dengan membuat katalog di website-nya, memasarkan ke toko buku seperti Gramedia, dan lain-lain.
Jadi, bagaimana, Anda memandang menulis buku fisik lebih profit atau buku digital? Silakan salurkan pendapat Anda.
Jangan lupa kunjungi blog saya: belajar-komputer-laptop.blogspot.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H