Mohon tunggu...
Ihsan Saufan
Ihsan Saufan Mohon Tunggu... Ahli Gizi - BOBOTOH PERSIB

Seorang Ahli gizi Yang Bekerja Di Lab Mikrobiologi,Marketing Property Dan Mencoba Menulis menggapaiCita Cita Yang Tertunda

Selanjutnya

Tutup

Bola

Merawat Ingatan Tragedi GBLA Bandung 17 Juni 2022

14 Oktober 2022   16:08 Diperbarui: 14 Oktober 2022   16:12 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepakbola merupakan hobi, tontonan rakyat dan bahkan untuk sebagian orang sudah menjadi kehidupan sehari-hari nya. Khususnya di kota Bandung sepakbola dan Persib Bandung menjadi dua kata yang sudah tidak asing di telinga.

Bandung sudah sejak zaman perserikatan menjadi kiblat sepak bola nasional yang melahirkan banyak pemain top nasional bahkan di Asia, sebut saja Robi Darwis yang pernah menjadi momok yang menakutkan di Asia tenggara sampai-sampai ada friksi antara Robi Darwis pada saat membela klub yang berasal dari Malaysia yang menyebabkan Robi Darwis urung menjadi salah satu pemain kesebelasan timnas Indonesia.

Stadion Siliwangi tentunya menjadi stadion penuh dengan sejarah di kota Bandung, disinilah lahir generasi-generasi emas Persib Bandung. Walaupun kini Persib memiliki kandang baru yang secara kualitas dan jumlah kapasitas nya jauh dari stadion Siliwangi. 

Sempat terkatung-katung pembangunan nya akhir nya bisa di launching pada 9 Mei 2013. Stadion berkapasitas 38.000 ini memang tidak langsung menjadi tempat Persib berkandang mengarungi liga 1 Indonesia karena beberapa masalah yang begitu kompleks terkait pengelolaan nya.

Berbagai masalah datang silih berganti, dari mulai ormas sekitar yang sering minta jatah tiket sampai keamanan parkir yang menjadi sorotan para Bobotoh yang sering kehilangan onderdil motor pada saat memarkirkan nya di area parkir di sekitar stadion GBLA ini.

Puncak dari kesemrawutan Gelora Bandung Lautan Api ini terjadi pada laga kandang Piala Presiden 2022 Persib vs Persebaya yang di selenggarakan di tanggal 17 Juni 2022. Seperti biasa animo Bobotoh saat melawan Klub besar seperti Persebaya ini sangat tidak bisa dibendung. 

Selain ada kedekatan dengan suporter Persebaya Surabaya,seyogyanya ini mempertemukan 2 kutub kekuatan terbaik sepakbola nasional tidak heran animo masyarakat Jawa Barat khususnya Bobotoh Persib Sangat tinggi.

Tidak menunggu lama tiket pun habis terjual, Bobotoh sudah tidak sabar untuk segera menyaksikan pertandingan Akbar ini. Karena kecintaan yang kadang tidak masuk akal banyak Bobotoh yang tidak memiliki tiket pun memaksakan kehendak untuk hadir di Gelora Bandung Lautan api ini.

Kesiapan Panitia pelaksana, keamanan dan penyelenggara kompetisi dalam hal ini PT LIB sedang diuji dalam kasus ini. Kegilaan Bobotoh Persib yang terkenal ini ,jika tidak di kontrol oleh pihak yang berwenang akan menjadi sebuah ironi yang akhirnya merugikan semua pihak.

Matahari sudah mulai tenggelam menunggu peluit pertandingan Persib vs Persebaya Surabaya ini di mulai. Para Bobotoh yang mulai dari pagi sudah berdatangan di GBLA pun semakin membiru sampai ke ring 1 stadion GBLA. 

Akhirnya kick off babak pertama dimulai pukul 20.30 malam pertandingan piala presiden antara Persib vs Persebaya Surabaya. Di babak pertama Persib tertinggal 1-0 lewat tendangan penalti dari pemain asing Persebaya Leo Lelis pada menit ke 16 memanfaatkan kelengahan dari Victor Igbonefo yang melanggar pemain Persebaya di kotak penalti.

Pertandingan panas Antara kedua kesebelasan ini menjalar sampai ke luar stadion, ada kabar berhembus Bobotoh yang sudah kadung membanjiri kompleks stadion GBLA sudah tidak kondusif banyak terjadi kerumunan yang mengakibatkan dorong mendorong yang berakibat beberapa Bobotoh terjatuh dan dilarikan ke pos kesehatan terdekat. 

Pertandingan pun akhir nya dimenangkan oleh Persib dengan skor akhir 1-3, berkat gol pada menit injury time yang dicetak oleh ciro Alves legiun asing yang dibeli dari Persikabo Bogor.

Kemenangan luar biasa dari Persebaya yang harus dibayar mahal dengan berpulangnya 2 BOBOTOH asal Bandung dan Bogor. Ternyata ada beberapa Bobotoh yang tidak bisa masuk menonton langsung di stadion Karena berdesakan dan jatuh terinjak-injak oleh Bobotoh lainnya.

Sempat simpang siur berita Duka ini akhirnya di iyakan oleh Kadivhumas Polda Jabar Kombes pol Ibrahim Tompo.

Sekali lagi kalimat itu terucap kembali, tidak ada nyawa seharga 1 pertandingan sepak bola. Ironi memang hanya untuk menonton sepakbola saja kita harus bertaruh dengan nyawa. Yang paling menyesakan dada ini setelah kejadian ini tidak ada satupun dari pihak yang bersangkutan yang dijerat oleh hukum, dari kabar yang beredar Panpel Persib hanya dapat teguran keras saja dari pihak kepolisian. 

PSSI dan PT LIB pun seakan tutup mata atas kasus ini berbeda dengan tragedi AACC yang menewaskan belasan orang penikmat musik keras yang juga menjadi korban ketidakberdayaan EO dalam menyikapi banyaknya antusias penonton yang membludak atau kasus yang sedang hangat di Kanjuruhan yang sudah ada nya 6 tersangka dari pihak PT LIB, Panpel,security officer dan dari pihak kepolisian.

Di hari-hari berikutnya gelombang demo Bobotoh terjadi, ada ketidakpuasan terhadap pihak Persib khususnya Panpel yang membuncah. Tapi apa mau dikata pihak Persib dan kepolisian pun tidak mengindahkan aspirasi bobotoh yang menginginkan keadilan atas peristiwa kelam ini. Akhirnya kasus ini tertutup seiring dengan penampilan Persib yang tidak kunjung membaik sebelum datang nya coach handal Luis Milla.

Tidak bermaksud menggali luka lama dan tidak bermaksud menyakiti keluarga para korban yang sudah iklhas atas kepergian keluarganya, disini penulis hanya ingin merawat ingatan dan MENGINGATKAN kepada pihak yang berwenang bahwa ada hari penimbangan yang akan mengetuk palu dengan se adil-adilnya di akhirat kelak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun