Mohon tunggu...
Ihsanqowiyyul Amin
Ihsanqowiyyul Amin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muktamar Muhammadiyyah-48, Menjadi Ajang Unjuk Gigi UMKM Batik di Surakarta

10 Desember 2022   15:21 Diperbarui: 10 Desember 2022   15:28 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surakarta - Muktamar adalah perkumpulan atau permusyawaratan tertinggi dalam Muhammadiyah. Rangkaian Muktamar ke-48 Muhammadiyah tahun 2022 digelar pada 18-20 November 2022 Di Surakarta, Jawa Tengah. Selain momen kelahiran, Muktamar disebut-sebut sebagai momen silaturahmi dan kerja sama antar anggota perkumpulan di Indonesia dan di seluruh dunia. Muktamar Muhammadiyah dihadiri oleh ribuan perwakilan Muhammadiyah di tingkat kabupaten, daerah, dan anggota Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.

Ada dua Muktamar yang diselenggarakan tahun ini, yaitu Muktamar Muhammadiyyah dengan mengusung tema “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta”, dan juga Muktamar “Aisyiyah ke-48 dengan tema "Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”. 

Muktamar tahun ini sangat meriah. dengan turut hadirnya presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk membuka acara Muktamar ke-48 ini. Tepat pukul 08:00 WIB Joko Widodo memasuki stadion manahan Solo, dilanjutkan dengan kegiatan pembukaan yang sangat menarik untuk ditonton, ribuan orang penggembira Muktamar Muhammadiyyah Aisyiah ke-48 sangat memenuhi stadion manahan solo, bahkan yang tidak masuk rela menunggu untuk hanya melihat Presiden Joko Widodo melintas lagi usai hadir di dalam acara tersebut.

Acara tersebut pun dihadiri oleh UMKM-UMKM lokal yang ikut memeriahkan Muktamar Muhammadiyyah Aisyiah ke-48. Kemeriahan tersebut juga turut membawa berkah yang di rasakan oleh pedagang-pedagang yang berjualan di area De Tjolomadoe, area pedagang tak hanya berada di area De Tjolomadoe, area pedagang tersebar di semua venue acara Muktamar Muhammadiyyah seperti di area Edutorium Ahmad Dahlan dan juga di area Siti Walidah Universitas Muhammadiyyah Surakarta (UMS). Banyak pedagang yang memenuhi area pedagang salah satunya yaitu penjual batik.

Momen ini dijadikan oleh para penjual batik untuk menunjukan batik khas daerahnya masing masing. Salah satunya yakni batik putri sriwijaya, batik ini merupakan batik khas Palembang Sumatera Selatan, ada juga batik khas pekalongan, solo, dan juga berbagai kota diseluruh indonesia. Salah satu penjual batik mengungkapkan dengan adanya momen Muktamar Muhammadiyyah ini batiknya ramai pembeli “Alhamdulillah untung banyak saya berjualan disini insya allah berkah”. para pedagang batik tersebut rata-rata dapat menjual batiknya hingga 50 buah per harinya. Para pedagang batik juga ikut memberikan dukungan terhadap Muktamar Muhammadiyyah Aisyiah ke-48 Di Surakarta agar berjalan dengan baik dan membawa berkah untuk para UMKM lokal seperti mereka dan juga untuk Indonesia.

“Dengan adanya acara Muktamar Muhammadiyyah Aisyiah ke-48 ini semoga merupakan momen para pengrajin dan pedagang batik untuk memamerkan batik khas mereka, saya bahagia sekaligus bangga karena masih ada yang tetap mempertahankan kebudayaan batik seperti kami di Muktamar Muhammadiyyah ini dan juga dengan adanya acara ini kami para UMKM lokal terbantu apalagi para pedagang kecil seperti kami, semoga muhammadiyyah makin sukses dan juga lancar acaranya sampai selesai nanti” ujar salah satu pedagang.

Sementara itu Haqi Malika (20), asal Banjar Patroman Jawa Barat salah satu penggembira Muktamar Muhammadiyyah ke-48 Di Surakarta menjelaskan bahwa dirinya membeli batik karena bangga akan budaya yang merupakan identitas bangsa kita ini.

“Saya senang sekali dengan batik dengan adanya acara Muktamar Muhammadiyyah ke-48 ini menjadi momen UMKM-UMKM pengrajin batik untuk unjuk gigi, dan memamerkan batik khas asal mereka masing masing. semoga acara ini berjalan dengan lancar dan juga meriah, sukses terus Muhammadiyyah” ucapnya.

Muktamar Muhammadiyyah merupakan forum tertinggi bagi persyarikatan Muhammadiyyah yang terus di selenggarakan setiap 4 tahun sekali. Total sudah terselenggara sebanyak 48 kali sejak Muhammadiyyah berdiri tahun 1912. Dengan adanya acara seperti ini, para UMKM lokal menjadi ajang unjuk gigi untuk memamerkan dan menjual hasil karya mereka kepada masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun