Mohon tunggu...
Ihsan Natakusumah
Ihsan Natakusumah Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Laku urip
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berbuat Baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kerusuhan Pecah di Wamena, Semua Pihak Sebaiknya Tahan Diri

25 September 2019   07:31 Diperbarui: 25 September 2019   08:00 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imbauan agar semua pihak menahan diri di tengah kerusuhan di Wamena Papua datang dari berbagai tokoh bangsa. Diantaranya dari Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Quomas.

Ia meminta semua pihak menahan diri dalam merespons kerusuhan yang kembali pecah di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9). Jangan sampai muncul pernyaat rasial yang bisa memicu amarah warga.

Di sisi lain, Gus Yaqut juga meminta penegak hukum untuk menangkap pihak-pihak yang memicu terjadinya kericuhan. Begitu pula terhadap mereka yang bertindak anarkistis juga mesti dilakukan penegakan hukum.

Diketahui, unjuk rasa ribuan massa terdiri dari pelajar SMA, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya di Kota Wamena, Papua berujung kerusuhan, Senin (23/9/2019).

Massa gabungan membakar sejumlah perkantoran di Kota Wamena. Perkantoran yang dibakar di antaranya Kantor Bupati Wamena, Kantor Bapeda, Kantor BPS, Kantor KUA dan sejumlah kantor di tengah Kota Wamena. Massa yang beringas juga merusak dan membakar sejumlah toko yang ada di Kota Wamena.

Unjuk rasa anarkistis ini dipicu isu salah satu guru SMA PGRI pada Sabtu 22 September 2019 melontarkan kata-kata rasis kepada salah satu murid asli Papua.

Sejauh ini, berita tersebut ternyata hanyalah hoaks. Jadi, kerusuhan itu diduga kuat merupakan desain dari pihak tertentu.

Inilah yang harus diwaspadai bersama. Kita harus hindari upaya provokasi dan adu domba yang bisa memicu kerusuhan dan permusuhan diantara rakyat Indonesia.

Mari kita ikuti arahan dari Ketum GP Ansor di atas untuk menahan diri dan berpikir jernih. Kita harus mencari titik temu bersama untuk permasalahan di Papua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun