Mohon tunggu...
Ihsan Mahdi
Ihsan Mahdi Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh Pena

Membaca Aku Hidup. Menulis Aku Merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Samar-Samar

7 September 2021   17:26 Diperbarui: 7 September 2021   17:31 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisa jadi kita benar hanya pada satu konteks, tapi keliru pada konteks-konteks lain.(Sumber: https://andreasfebrizal.wordpress.com)

Samar: "Wow, apa yang ayah bicarakan barusan?" tanya Samar dengan penuh bingung karena sulit mencerna apa yang pak Samir sampaikan.

Pak Samir: "Hahahahahahaha" Pak Samir tertawa.

Kemudian, pak samir melanjutkan:

Pak Samir: "Intinya, Samar. Dalam teaterikal panggung sandiwara hidup, kita sebagai manusia jangan pernah dengan mudah menjudge atau memvonis siapapun sebelum kita benar-benar tau dari fakta kejadian yang betul-betul kredibel dari sumber yang valid. Silahkan gunakan kacamata masing-masing dalam menilai, namun jangan pernah merasa diri paling benar. Bisa jadi kita benar hanya pada satu konteks, tapi keliru pada konteks-konteks lain. Iblis juga benar ketika ia menggugat Tuhan bahwa "secara unsur" derajat api lebih tinggi dari tanah. Tapi pada konteks lain Iblis jelas keliru, karena ia tidak taat pada Tuhan yang telah menciptakannya. Iblis tetap lah iblis, ia berdiri teguh pada kesombongan dan keegoisannya. Alhasil, tercampakkan la ia dari surga. Kaaasian kaaasian kasiaaan". Jawab pak samar setengah bercanda disertai tawa semeringah dirinya.

Setelah percakapan tersbut Samar pun bergegas masuk kamar untuk pamit berlayar dan berharap suatu hari ia mampu mencerna dari yang apa sang Ayah sampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun