Mohon tunggu...
Ihsan Mahdi
Ihsan Mahdi Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh Pena

Membaca Aku Hidup. Menulis Aku Merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka dalam Berumah Tangga

20 Februari 2021   23:47 Diperbarui: 21 Februari 2021   00:02 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Saat Negara Urus Rumah Tangga Warga | merdeka.com

3. Ikhlas

Mengapa kita semua harus ikhlas? Sebab kita tidak memiliki daya dan upaya apapun untuk melawan setiap kehendak Tuhan. Lalu apakah Tuhan jahat ketita selalu memposisikan diri kita dalam keadaan sulit? Tidak! Tuhan hanya ingin memberikan yang terbaik untuk hambanya. 

Terkadang kita seringkali mengeluh dan menyalahkan Tuhan dan keadaan, padahal kita hanya sedang dikendalikan oleh akal yang tidak sehat akibat meluapnya hawa nafsu yang ada pada diri kita. Kita selalu kehilangan nilai-nilai ketuhanan sehingga sulit merasakan kehadiran Tuhan didalam hati kita.

Ikhlas adalah suatu metode ampuh yang sudah teruji dimanapun. Ikhlas merupakan suatu kombinasi dari metode syukur dan sabar. Artiya, sifat ikhlas menerima setiap hal dan ketentaun yang telah ditetapkan oleh tuhan dengan segala kesabaran yang terwujudkan dalam do'a dan usaha. 

Tentu kita tidak menjadi bodoh karena mau-mau saja menerima ketentuan tersebut, maka dari itu kita perlu berupaya dengan usaha dan do'a agar terlihat cerdas dan pintar dalam menyadari pesan Tuhan. Apakah do'a dan usaha membuat diri kita rugi? Tentu saja tidak.

Do'a dan usaha menjadi suatu penilain khusus dari Tuhan kepada hambanya ketika Tuhan kemudian akan memutuskan untuk mengubah nasib hambanya untuk menjadi lebih baik. Semua dari apa yang kita lakukan kembali pada tujuan awal, Niat.

Ketika niat kita lurus, Insya Allah akan segera Tuhan bantu. Namun sebaliknya, ketika niat kita mulai bengkok, maka Tuhan akan terus mengujinya sampai kita benar-benar siap dan memiliki niat lurus untuk bertanggung jawab atas nasib yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun