Mohon tunggu...
Inovasi

Ulasan buku "ESQ For Teens"

27 November 2015   21:56 Diperbarui: 27 November 2015   21:56 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Buku:

Judul Buku : ESQ For Teens 1 “Why You Need ESQ Zero Mind Process With 1 Value”

Pengarang : Ary Ginanjar Agustian & Ridwan Mukri

Penerbit : PT. ARGA Publishing

Cetakan : Ke-Limabelas (XV)

Tahun Terbit : 2008

Jumlah Halaman : 141

 

            Buku ini menguraikan latar belakang (Why you need ESQ) dan penjernihan emosi (Zero Mind Process). Dalam buku ini, penulis berusaha menggabungkan Emotional Intelligence (EQ) yang didasari dengan hubungan antara manusia dengan tuhannya (SQ), sehingga menghasilkan ESQ : Emosional Spiritual Questiont. Ary Ginanjar memaparkan pemikirannya melalui sebuah ESQ model, berfikir secara jernih terlepas dari belenggu pemikiran yang selama ini menghalangi kecerdasan emosi manusia. Hasil dari penjernihan emosi ini dinamakan “God-Spot” yang tanpa disadari membuat kita menjadi ‘buta’ diantara tujuh belenggu yang menutupi suara hati: Prasangka Negatif, Prinsip Hidup, Pengalaman, Kepentingan & prioritas, sudut pandang, pembanding, dan literature.

            Untuk penjernihan emosi (Zero Mind Process)  diantaranya yaitu; Zero Mind 1: Hindari selalu berprasangka buruk, upayakan berprasangka baik kepada orang lain. Zero Mind 2: Berprinsiplah selalu kepada Allah yang Mahaabadi. Zero Mind 3: Bebaskan dirimu dari pengalaman-pengalaman yang membelenggu pikiran, berpikirlah merdeka!. Zero Mind 4: Dengarlah suara hati, peganglah prinsip “karena Allah”, berfikirlah melingkar, sebelum menentukan kepentingan dan prioritas. Zero Mind 5: Lihatlah semua sudut pandang secara bijaksana berdasarkan semua suara hati yang bersumber dari Asmaul Husna (99 Thingking Hat). Zero Mind 6: Periksa fikiran kamu terlebih dahulu sebelum menilai segala sesuatu, jangan melihat sesuatu karena pikiran anda, tetapi lihatlah sesuatu karena apa adanya. Zero Mind 7: Janganlah terbelenggu oleh literature-literatur, berpikirlah dengan merdeka, jadilah orang yang berhati “ummi”.Penulis juga menjabarkan mengenai cara membangun alam berfikir dan emosi secara sistematis berdasarkan rukun iman.

           Kelebihan buku ini yaitu bahasa yang digunakan dapat dimengerti oleh pembaca karena bahasanya menggunakan bahasa sehari-hari, modern dan gaul, sangat menarik dan cocok banget buat remaja. Isinya pun banyak memberikan pesan-pesan positif  yang dituangkan dalam cerita pengalaman seseorang sehingga pembaca dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

           Saya menyarankan kepada para remaja untuk membeli dan membaca buku ini, karena buku ini cocok banget buat masa-masa remaja yang kehidupannya masih terombang-ambing kesanah kemari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun