Mohon tunggu...
Ihsan Istikhari
Ihsan Istikhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Salam kenal semua. saya Muhammad Ihsan Istikhari, seorang mahasiswa dari Perguruan Tinggi Swasta ternama, jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Lobby dan Negosiasi dalam Dunia Penyiaran Broadcasting

13 Juli 2024   00:55 Diperbarui: 13 Juli 2024   01:09 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokumen pribadi

Seperti yang kita ketauhi teknik lobby dan negosiasi sangatlah penting bahkan di dalam dunia broadcasting atau penyiaran, teknik lobby dan negosiasi merujuk pada upaya untuk mempengaruhi atau membujuk orang untuk mendukung atau menyokong suatu pendapat atau ide tertentu. Teknik ini penting karena dalam penyiaran, terutama di media massa seperti televisi atau radio, pesan atau opini yang disampaikan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap opini publik.

Mungkin sebelum kita membahas mengapa teknik lobby negosiasi diperlukan pada dunia broadcast, beberapa dari kita belum mengetahui apa itu lobby dan negosiasi. Menurut AB Susanto dalam oleh Redi Panuju (2010 ; 18) "Melobi pada dasarnya merupakan usaha yang dilaksanakan untuk mempengaruhi   pihak-pihak yang menjadi sasaran agar menjadi sudut pandang positif terhadap topik pelobi, dengan demikian diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan. Kegiatan melobi bisa jadi sama pentingnya dengan pengembangan kompetensi professional"

Sedangkan negosiasi, Menurut Jackman (2005) negosiasi adalah sebuah proses yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang pada mulanya memiliki pemikiran berbeda, hingga akhirnya mencapai kesepakatan. Oliver (dalam Purwanto, 2006) menambahkan bahwa negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua belah pihak mempunyai hak atas hasil akhir.

Teknik lobby dan negosiasi dibutuhkan dalam dunia penyiaran karna:

  • Pengaruh terhadap opini publik.
  • Pemasaran dan promosi.
  • Pengelolaan krisis.
  • Perundingan kontrak
  • Pengaruh dalam kebijakan publik.

Salah satu contoh kasusnya seperti, Pada tahun 2010, beberapa stasiun televisi swasta di Indonesia melobi pemerintah untuk mendapatkan izin siaran digital. Mereka melakukan negosiasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mendapatkan frekuensi siaran yang ideal, setelah melalui proses lobi dan negosiasi yang panjang, pemerintah akhirnya memberikan izin siaran digital kepada beberapa stasiun televisi swasta tersebut. Hal ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan kualitas siaran dan menjangkau lebih banyak pemirsa.

Kesimpulan pada pembahasan kali ini terkait teknik lobyy dan negosiasi dalam dunia penyiaran atau broadcasting bahwa lobyy dan negosiasi dalam dunia broadcasting/penyiaran sangatlah dibutuhkan, akan tetapi tidak selalu dilakukan dengan cara yang etis. 

Terkadang, pihak-pihak yang terlibat dalam lobi dan negosiasi dapat menggunakan cara-cara yang tidak terpuji untuk mencapai tujuan mereka. Hal ini dapat berakibat pada praktik yang tidak sehat dalam industri broadcasting/penyiaran. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam lobi dan negosiasi untuk selalu menjunjung tinggi etika dan transparansi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun