Kaleen, seorang pemuda yang baru saja di terima di SMK 11 Semarang. Saat ini dia sedang menjalani program MPLS di sekolahnya. Hari demi hari dia jalani dengan rasa kesal dan umpatan-umpatan pada para guru. Dia selalu berangkat dengan wajah kesal dan pulang dengan wajah kesal juga.Â
***
Hari itu adalah hari terakhir MPLS. Kaleen sedang tertidur pulas di kasurnya. Tak lama ibunya datang dan mulai duduk di sampingnya. Dia belai rambut anaknya dengan lembut sambil berusaha membangunkan anaknya.Â
"Kaleen. Ayo bangun nak. Kamu nanti telat lho," ucap ibunya dengan suara yang lembut dan sangat menenangkan.Â
Tak lama Kaleen bangun dari tidurnya dan langsung mengeluarkan ekspresi yang marah.Â
"Aaahhh. Ibu kok malah bangunin si! Lagi seru-serunya lho. Males ah!" ucapnya dengan nada yang tidak senang.Â
"Maaf nak. Tapi ini sudah jam setengah 6. Nanti kamu bisa terlambat," balas ibunya sepenuh hati.Â
"Ah. Bodo lah. Udah siapin sarapan sana," bentaknya cukup keras.Â
Setelah mengatakan itu, Kaleen langsung mengambil pakaian dan segera mandi. Di saat yang sama ibunya langsung menyiapkan keinginan anak tercintanya. Beberapa menit berlalu Kaleen berteriak "Buuuk, dasiku mana sii!! Kan kemarin udah tak bilang taruh di meja aja! Bikin pusing aja ah ibuk!"Â
Mendengar itu, sang ibu langsung bergerak dan berhenti di depan Kaleen. Dia buka sebuah laci di samping kirinya dan mengambil dasi Kaleen dari sana.Â
"Maaf. Kalo ibu taruh di meja gitu aja. Nanti takutnya kotor," balas ibunya penuh kasih.Â