Ditulis oleh: Ihsan Aditama
Di sebuah ruang pada sudut gedung lantai 3 yang berdiri kokoh di tengah kota Bandung, terhembus oleh dinginnya angin, di tengah lampu-lampu sorot dan suasana kantor yang sibuk, saya bertemu dengan seorang pria dengan mimpinya untuk mengukir nama di industri film dan periklanan: M. Fadhil Abhimantra. Ia adalah sosok di balik Ruang Mantra, sebuah production house yang sedang merintis sejak awal tahun 2024. Dengan wajah yang selalu tampak tenang namun penuh semangat, Fadhil berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya yang berliku namuninspiratif.
[Fadhil Abhimantra sedang bercerita tentang perjalanan hidupnya]
“Tidak pernah terbayangkan bahwa saya akan berada di titik ini,” kata Fadhil, sambil menyelesaikan suatu proyek. “Perjalanan ini penuh dengan tantangan, tapi saya selalu percaya bahwa setiap langkah pasti ada hikmahnya.”
Fadhil memulai kariernya sebagai fotografer lepas, menelusuri setiap sudut kota dengan kamera di tangan, semua mulai dari acara kecil hingga besar ia abadikan di dalam kameranya. Ketertarikannya pada seni visual sudah tumbuh sejak kecil, ketika ia sering menemani ayahnya yang juga memiliki hobi melukis dengan cahaya. “Dari situ, saya belajar melihat dunia dari berbagai perspektif,” kenangnya. Ia menghabiskan masa remajanya dengan berkeliling kota, mengambil gambar kehidupan sehari-hari yang sederhana namun penuh makna. “Setiap foto memiliki cerita, dan saya ingin menjadi penutur cerita itu.”
Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. “Ada masa-masa di mana saya hampir menyerah,” tuturnya. Salah satu titik terendah selama membangun Ruang Mantra terjadi saat ia kehilangan dalam menentukan arah kreatif, masalah finansial tentunya terjadi di kala banyak penegeluaran perusahaan yang tak terduga, dan tak luput juga dari keraguan-keraguan yang datang dari dalam dirinya hingga kerabat-sahabat terdekatnya. “Waktu itu, rasanya seperti kehilangan identitas,” ujarnya dengan suara bergetar. Keraguan yang ada pada dirinya membuatnya harus berpikir keras tentang masa depannya. “Itu adalah momen yang sangat sulit, tetapi juga momen yang mengubah hidup saya,” tambahnya.
Fadhil tidak menyerah. Ia mulai mengambil proyek-proyek kecil, dari pemotretan seperti produk dan jasa UMKM, hingga pembuatan film pendek dan pemotretan dengan model-model dari instansi ternama. Setiap proyek kecil tersebut tidak hanya menjadi sumber penghasilan, tetapi juga menjadi batu loncatan untuk membangun portofolio yang kuat. “Saya harus membuktikan diri bahwa saya dan tim bisa, meskipun keadaan tidak mendukung,” katanya. Proyek-proyek tersebut menjadi sarana bagi Fadhil untuk mengasah keterampilannya dan membangun jaringan dalam industri.
Pada awal tahun 2024, dengan modal pengalaman dan dukungan dari rekan-rekan kerja lamanya, Fadhil memberanikan diri untuk mendirikan Ruang Mantra. “Kami mulai dari nol,” kata Fadhil sambil tersenyum. “Tidak ada modal besar, hanya mimpi dan tekad yang kuat.” Berkat kerja keras dan dedikasi, Ruang Mantra segera menarik perhatian dengan karya-karyanya yang unik dan penuh kreativitas. “Kami selalu berusaha untuk menceritakan kisah yang menyentuh hati namun selalu berusaha terlihat beda,” jelas Fadhil. Dari pemotretan produk atau jasa hingga produksi film, setiap proyek digarap dengan sentuhan khas yang memadukan kepekaan artistik dan profesionalisme tinggi.
“Salah satu proyek yang paling berkesan adalah film pendek berjudul “The Wandering” yang bercerita tentang sebuah perjalanan yang mengeksplorasi antara cinta, ketakukan, dan keyakinan, kata Fadhil. “Film yang ia produseri ini tidak hanya mengangkat topik yang menarik , tetapi juga mempromosikan objek wisata daerah Jawa Barat” Proyek tersebut mendapat penghargaan di berbagai festival film independent mulai dari lokal, nasional, hingga internasional, memperkuat reputasi Ruang Mantra di industri kreatif. Penghargaan ini membuka banyak pintu peluang baru bagi Fadhil dan timnya.
Bukan hanya prestasi, tetapi juga nilai-nilai yang ia pegang teguh. “Saya selalu percaya bahwa karya seni harus punya nilai yang lebih dari sekedar hiburan. Harus ada pesan, harus bisa menginspirasi,” tegasnya. Fadhil percaya bahwa film dan fotografi adalah media yang kuat untuk membawa perubahan sosial. Ia berusaha menyampaikan pesan-pesan positif dan menginspirasi dalam setiap karyanya.
Kisah Fadhil Abhimantra adalah bukti bahwa dengan tekad dan kerja keras, mimpi bisa menjadi kenyataan. Dari seorang fotografer yang pernah melewati fase ketidakyakinan, kini ia menjadi pemimpin sebuah production house yang sedang membangun reputasi. “Jangan pernah takut untuk bermimpi besar,” pesannya. “Karena setiap mimpi layak untuk diperjuangkan.”
Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, cerita Fadhil memberikan harapan dan inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa setiap orang bisa bangkit dari keterpurukan dan mencapai kesuksesan dengan usaha dan doa. Ruang Mantra bukan hanya sebuah tempat produksi, tetapi juga simbol dari ketekunan dan semangat yang tak pernah padam.