Mohon tunggu...
Ihsan ArRifqi
Ihsan ArRifqi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Jln bandar Khalifah Medan Tembung komplek perumahan griya Angsana nomor 45

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Konvensional vs Filsafat Islam

7 Mei 2024   07:58 Diperbarui: 7 Mei 2024   07:58 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kebenaran, tetapi selalu dalam konteks iman dan wahyu.

Perbandingan

Ada beberapa perbedaan utama antara filsafat konvensional dan filsafat Islam. Pertama, sumber

pengetahuan mereka berbeda. Filsafat konvensional mengandalkan akal dan pengalaman manusia

sebagai sumber pengetahuan utama. Sebaliknya, filsafat Islam menganggap wahyu sebagai sumberpengetahuan utama, meskipun akal dan pengalaman juga dihargai.

Kedua, pandangan mereka tentang tujuan dan makna hidup berbeda. Filsafat konvensional cenderung melihat tujuan hidup dalam hal pencapaian individu, seperti kebahagiaan, pengetahuan, atau kebebasan. Sebaliknya, filsafat Islam melihat tujuan hidup dalam konteks hubungan manusia dengan Allah dan komitmen mereka terhadap nilai-nilai moral dan etika.

Ketiga, pandangan mereka tentang etika dan moral berbeda. Filsafat konvensional memiliki berbagai teori etika, mulai dari utilitarianisme hingga deontologi, yang berusaha menjelaskan apa yang membuat tindakan menjadi baik atau buruk. Sebaliknya, filsafat Islam mengajarkan bahwa tindakan menjadi baik atau buruk berdasarkan apakah mereka sesuai dengan hukum dan ajaran Allah.

Kesimpulan

Meskipun filsafat konvensional dan filsafat Islam memiliki perbedaan mendasar, mereka juga memiliki banyak kesamaan. Keduanya berusaha mencari kebenaran dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan kehidupan manusia. Keduanya menghargai akal dan logika sebagai alat penting dalam pencarian ini. Dan keduanya berusaha memberikan panduan moral dan etika untuk membantu manusia menjalani hidup yang baik dan bermakna.

Namun, perbedaan antara keduanya menunjukkan bahwa filsafat bukanlah disiplin monolitik, tetapi melibatkan berbagai pendekatan dan perspektif yang berbeda. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih baik menghargai kekayaan dan keragaman pemikiran filosofis, dan bagaimana berbagai tradisi filsafat dapat saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun