Desa merupakan suatu wilayah permukiman penduduk yang mempunyai suatu kegiatan sosial dan budaya yang sangat kental akan nuansa alami serta tradisional.Â
Di mana suatu desa memiliki daerah atau wilayah tertentu dan mempunyai kewenangan dalam mengatur serta mengembangkan potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia, agar mampu memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi wilayah desa tersebut.Â
Kegiatan di lingkungan desa sendiri tidak lepas dengan adanya potensi kekayaan sumber daya alam serta memiliki sumber daya manusia yang mampu memelihara kelestarian alam sekitar, mengolah sumber daya alam yang ada serta mengembangkan keunggulan untuk dijadikan sebagai sumber mata pencaharian penduduk atau masyarakat yang meninggali desa itu.Â
Peran serta suatu desa, turut serta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di suatu Negara. Karena dari desa akan muncul sumber sandang, pangan dan papan yang sangat diperlukan bagi penduduk di daerah kota.Â
Yang mana penduduk atau masyarakat di kawasan perkotaan, sangat bergantung pada apa yang dihasilkan oleh suatu desa untuk kelangsungan hidup di daerah kota misalnya,: sandang ( berupa penghasil kain ), pangan ( berupa bahan mentah yang dijadikan sebagai pemenuhan konsumsi dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ), papan ( berupa sumber daya alam yang dijadikan sebagai bahan bangunan ).Â
Salah satu desa yang memiliki berbagai potensi pada sektor pangan, budaya serta alam yang masih terjaga adalah Desa Singodutan. Desa Singodutan sendiri terletak di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri.Â
Situasi lingkungan yang erat akan pemandangan alam yang masih asri serta terjaga hingga kini, Desa Singodutan sangat memiliki kriteria unggulan untuk dapat dikembangakan pada kemudian hari. Beberapa keunggulan yang terdapat di Desa Singodutan, diantaranya :
1. Pemandangan Alam yang masih alami dengan pesona pegunungan di sekitarnya
Dengan hamparan area persawahan yang luas serta dikelilingi oleh pegunungan, membuat Desa Singodutan tampak asri dan sejuk bila dipandang. Udara yang masih segar serta panorama alam yang terbentang luas, seakan-akan membuat nyaman bagi setiap pengunjung yang mendatangi Desa Singodutan ini.Â
Masyarakat sekitar memiliki mata pencaharian sebagai seorang petani padi, untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya. Hasil dari memanen padi itu, akan dijual ke pasar maupun dijual kepada para tengkulak beras yang memasarkannya kepada para konsumen.
2. Memiliki Kawasan Pasar TradisionalÂ
Â
Di Desa Singodutan sendiri memiliki kawasan perdagangan tradisional, yang mana masyarakat sekitar memanfaatkan fasilitas berupa Pasar Tradisional ini untuk transaksi jual dan beli.Â
Masyarakat sering kali berbelanja kebutuhan pokok berupa makanan serta minuman di Pasar Tradisional, Â dikarenakan harga yang dipatok oleh para pedagang di Pasar Tradisional masih dapat ditawar kembali oleh pihak pembeli.Â
Sangat cocok untuk masyarakat pedesaan, karena harga yang ditawarkan oleh para pedagang juga relatif terjangkau. Terdapat pula pedagang yang menjual makanan maupun minuman yang telah siap untuk dikonsumsi, bagi para pembeli yang tidak ada waktu untuk memasak sendiri di rumah.
3. Memiliki Fasilitas Berupa Terminal Bus
Jangan heran, bilamana di Desa Singodutan ini sangat diminati oleh para pengunjung wisatawan yang hendak akan berkunjung kesini. Dikarenakan, memiliki fasilitas penunjang yang berupa Terminal Bus Induk Tipe A. Terminal Bus ini merupakan pusat titik pemberhentian serta pemberangkatan semua armada perusahaan otobus ( PO ) yang datang kearah  Kabupaten Wonogiri maupun yang akan melanjutkan perjalanan menuju ke kota lain.Â
Kebanyakan masyarakat di Kabupaten Wonogiri sendiri merupakan perantauan ke wilayah lain, jadi untuk penggunaan armada transportasi bus sendiri tidak sepi peminat. Justru, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah pengguna armada bus yang menuju ke Kabupaten Wonogiri.Â
Dengan begitu, akan berdampak pada banyaknya pengunjung yang berminat untuk singgah ke Desa Singodutan, karena jarak tempuh dari Desa Singodutan menuju Terminal Bus sendiri sangatlah dekat dan mudah untuk dijangkau.Â
4. Produk Unggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM ), Berupa Produksi Tempe Kripik
Siapa sangka, ternyata di Desa Singodutan sendiri memiliki produk unggulan berupa produksi "Tempe Kripik" yang menjadi mata pencaharian penduduk Desa Singodutan.Â
Penduduk sekitar merupakan produsen makanan ringan "Tempe Kripik", sangat cocok untuk dijadikan buah tangan bagi para pengunjung yang ingin membawakannya kepada keluarga di rumah. Nah, untuk harga pasaran jualnya sendiri meliputi:
Kemasan kecil      : seharga Rp. 2.500,-
Kemasan Sedang   : seharga Rp 10.000,-
Kemasan Besar     : seharga Rp 20.000,-
Dipersilahkan bagi pengunjung yang datang ke Desa Singodutan, bisa membelinya langsung ke produsennya atau membelinya di Pasar Krisak, yang merupakan pasar tradisional di Desa Singodutan.
5. Kawasan Obyek Wisata dan Cagar Budaya Berupa Sumber Mata Air di Sendang Siwani
Untuk kali ini, di Desa Singodutan juga terdapat wisata religi yang sayang untuk kita lewatkan begitu saja. Wisata religi itu dinamakan "Sendang Siwani". Sendang Siwani merupakan tempat dimana terdapat sumber mata air yang begitu jernih, sehingga air yang terdapat di dalam Sendang Siwani ini dapat langsung diminum.
Penamaan "Sendang Siwani" itu sendiri berkaitan erat dengan kisah perjuangan salah satu tokoh pejuang nusantara, yang pada zaman dulu beliau melakukan perlawanan terhadap pihak Kolonial Belanda yang bertindak sewenang-wenang pada penduduk pribumi. Tokoh pejuang itu memiliki nama yaitu "Raden Mas Said". Â Â Â Â Â Â
"Raden Mas Said" sendiri merupakan pemimpin yang berwibawa serta tangkas ketika melakukan perlawanan terhadap pihak Kolonial Belanda. Yangmana disetiap pertempuran yang dijalani oleh Raden Mas Said, beliau selalu mendapatkan kemenangan.Â
Pihak Kolonial Belanda memberikan julukkan kepada Raden Mas Said yaitu "Pangeran Samber Nyowo" memiliki arti bahwa setiap lawan yang dihadapi oleh beliau, tidak sedikit yang meregang nyawa kerena ketangguhan Raden Mas Said dalam melakukan perlawanannya dengan cara perang gerilya, yaitu berpindah-pindah tempat agar pihak lawan tidak dapat mengetahui dimana letak titik kumpul pasukan Raden Mas Said.Â
Terkait sejarah Sendang Siwani sendiri, juga berkaitan erat pada cerita tentang seekor kerbau yang pada awalnya menderita kekalahan dan terlihat lemas karena kalah dari seekor kerbau lain yang menjadi lawannya.Â
Kerbau yang mengalami kekalahan itu, mendekati dan meminum sumber mata air yang terdapat di Sendang, ketika setelah meminum air sendang itu, sang kerbau langsung terlihat bugar, sehat, semangat serta pemberani untuk membalaskan kekalahannya di awal. Serta Kerbau itu mengalami kemenangan di pertarungan berikutnya.Â
Semenjak saat itu, Sendang tersebut diberi nama "Sendang Siwani". Yang artinya karena air yang bersumber pada Sendang itu, dipercaya mampu membangkitkan semangat serta jiwa pemberani bagi siapa saja yang meminumnya.Â
Hingga kini, masyarakat sekitar "Sendang Siwani" masih menjaga kelestariannya sebagai wujud menghargai jasa perjuangan "Raden Mas Said", yang mana dulu "Raden Mas Said" juga pernah singgah ke Sendang Siwani, untuk beristirahat serta mendapatkan ilham dari peristiwa kerbau yang meminum air Sendang itu, kemudian "Raden Mas Said" beserta rombongan ikut pula merasakan khasiat yang diberikan oleh mata air dari Sendang tersebut.
Ditunggu ya kedatangannya di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Dijamin, kalian bakal terasa rindu untuk kembali berkunjung kemari.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H