- Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia: Dakwah sosial-kultural berperan dalam mendidik dan mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi lebih baik dan beradab. Pendidikan agama dan pengembangan sumber daya manusia menjadi fokus utama dalam upaya ini.
- Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan: Sasaran dakwah sosial-kultural mencakup pengembangan masyarakat secara menyeluruh dan menciptakan lingkungan yang harmonis. Melalui dakwah, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperbaiki lingkungan tempat tinggalnya.
- Pendekatan Kultural dalam Dakwah: Penggunaan budaya dan tradisi lokal sebagai media dakwah dapat meningkatkan daya terima
4. Sasaran Dakwah dari Perspektif Usia
Sasaran dakwah dari segi tingkat usia memegang peran penting dalam menyampaikan pesan-pesan agama dengan efektif kepada berbagai kelompok usia dalam masyarakat. Berikut adalah pembagian sasaran dakwah berdasarkan tingkat usia:
a. Anak-anak
Anak-anak merupakan investasi penting dalam pembentukan masa depan. Mereka berada pada masa yang sangat kritis dalam pengembangan karakter dan nilai-nilai. Oleh karena itu, dakwah kepada anak-anak harus dilakukan dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang, sesuai dengan ajaran Nabi. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dakwah bisa diarahkan untuk mengenalkan dasar-dasar agama Islam, kisah para nabi, moralitas, dan nilai-nilai baik lainnya.
 b. Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan yang penuh tantangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Remaja cenderung mencari identitas dan menghadapi tekanan dari lingkungan sekitar. Dakwah pada remaja haruslah sesuai dengan kekinian dan tren yang mereka sukai, namun tetap mempertahankan nilai-nilai agama yang benar. Seorang da'i perlu memahami tren dan kebutuhan remaja serta berkomunikasi dengan mereka secara santai, akrab, namun tetap menjaga prinsip-prinsip agama.
 c. Dewasa
Dewasa melalui berbagai tahap kehidupan yang unik, mulai dari dewasa dini, dewasa madya, hingga dewasa lanjut. Setiap tahap memiliki dinamika tersendiri yang memengaruhi pola pikir dan emosi individu. Dalam konteks dakwah, seorang da'i perlu memahami tahapan kehidupan dewasa audiensnya, baik yang sedang memulai karier, menjalani kehidupan keluarga, hingga memasuki masa pensiun. Penyampaian pesan dakwah haruslah sesuai dengan situasi dan kondisi yang mereka alami, sehingga dapat memberikan dampak yang maksimal dalam pembentukan identitas sosial dan spiritual mereka.